Tata Kelola MLFF Jadi Prioritas Menteri PU, Anggaran Masih Terkunci
Menteri PU Dody Hanggodo memprioritaskan penyelesaian tata kelola Multi Lane Free Flow (MLFF) sebelum implementasi, kendati anggaran masih diblokir.

Jakarta, 21 Februari 2024 - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengumumkan bahwa penyelesaian tata kelola (governance) sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) menjadi prioritas utama sebelum implementasi. Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat lalu. Hal ini disampaikan karena anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ini masih terkendala.
Dalam konferensi pers tersebut, Menteri PU menjelaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah memastikan kerangka kerja yang tepat untuk proyek MLFF. Ia telah menyampaikan hal ini kepada pemerintah Hungaria dan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan implementasi MLFF berjalan lancar dan terbebas dari potensi masalah di masa mendatang.
Meskipun telah menyiapkan sejumlah program untuk implementasi MLFF, Menteri PU menyatakan bahwa kendala utama saat ini adalah pemblokiran anggaran oleh Kementerian Keuangan. Kondisi ini membuat berbagai rencana yang telah disusun, termasuk koordinasi dengan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, belum dapat dijalankan. Beliau menekankan pentingnya kepatuhan terhadap kontrak yang telah disepakati setelah anggaran tersedia.
Tata Kelola yang Matang: Kunci Sukses MLFF
Penekanan pada tata kelola yang baik sebelum implementasi MLFF menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghindari potensi masalah yang dapat menghambat proyek ini. Tata kelola yang baik akan memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam penggunaan anggaran. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan proyek ini memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Dengan menyelesaikan tata kelola terlebih dahulu, pemerintah dapat meminimalisir risiko korupsi, konflik kepentingan, dan masalah administrasi lainnya yang dapat mengganggu proses implementasi. Langkah ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menerapkan teknologi canggih seperti MLFF untuk meningkatkan efisiensi sistem jalan tol di Indonesia.
Pernyataan Menteri PU yang telah berkoordinasi dengan BPJT dan Dirjen Bina Marga menunjukkan komitmen untuk kolaborasi antar instansi pemerintah dalam proyek ini. Kolaborasi yang efektif akan sangat penting untuk memastikan kesuksesan implementasi MLFF.
Manfaat MLFF dan Tantangan Implementasi
Teknologi MLFF, yang memanfaatkan Global Navigation Satellite System (GNSS) dan aplikasi Cantas yang terintegrasi dengan data ERI dari Korlantas Polri, menjanjikan berbagai manfaat. Sistem ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan di jalan tol, meningkatkan efisiensi biaya operasi, dan meminimalkan penggunaan bahan bakar kendaraan. Penerapan MLFF juga merupakan terobosan dalam menghemat konsumsi BBM bersubsidi.
Namun, implementasi MLFF juga menghadapi tantangan, terutama terkait dengan ketersediaan anggaran dan penyelesaian tata kelola. Kemacetan di gerbang tol saat ini, dengan total transaksi harian mencapai 4 juta transaksi, juga menimbulkan masalah polusi udara. Oleh karena itu, penyelesaian tata kelola dan pengadaan anggaran yang tepat waktu sangat krusial untuk keberhasilan proyek ini.
Indonesia perlu belajar dari negara-negara maju yang telah berhasil menerapkan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh. Dengan tata kelola yang baik dan dukungan anggaran yang memadai, implementasi MLFF di Indonesia diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan kemacetan dan polusi udara di jalan tol.
Meskipun masih ada kendala anggaran, komitmen Menteri PU untuk menyelesaikan tata kelola terlebih dahulu menunjukkan langkah yang tepat untuk memastikan keberhasilan implementasi MLFF. Dengan demikian, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.