Terkuak! Kemen Ekraf Gandeng Pariaman Tingkatkan Kualitas dan Pemasaran Ekonomi Kreatif Lokal
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) berkolaborasi dengan Pemkot Pariaman untuk menggenjot potensi Ekonomi Kreatif Pariaman, membuka peluang pasar lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan.

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) Republik Indonesia, melalui Menteri Teuku Riefky Harsya, menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat. Kolaborasi ini bertujuan utama untuk meningkatkan kualitas produk serta memperluas akses pemasaran bagi berbagai produk ekonomi kreatif yang dihasilkan di daerah tersebut. Langkah strategis ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan signifikan pada sektor industri kreatif lokal.
Kunjungan Menteri Riefky Harsya ke Pariaman pada Sabtu (9/8) menjadi penanda dimulainya inisiatif penting ini, di mana ia secara langsung meninjau potensi dan kebutuhan para pelaku industri. Fokus utama dari kerja sama ini adalah menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan ekonomi kreatif. Dengan demikian, industri kreatif di Pariaman diharapkan dapat berkembang lebih besar, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Inisiatif Kemen Ekraf ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan kualitas produk, tetapi juga pada pembukaan lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan masyarakat. Potensi besar Pariaman di sektor kuliner, fesyen, perfilman, hingga kerajinan tangan menjadi landasan kuat bagi upaya pengembangan ini. Kolaborasi ini merupakan jawaban atas kebutuhan daerah untuk mengoptimalkan potensi lokalnya.
Menggali Potensi Ekonomi Kreatif Pariaman
Pariaman dikenal memiliki kekayaan potensi ekonomi kreatif yang beragam, mulai dari sektor kuliner yang khas, fesyen yang unik, hingga kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi. Menteri Teuku Riefky Harsya secara khusus mengapresiasi industri Sulaman di Desa Manggung, Kota Pariaman, yang telah berhasil memberdayakan perajin lokal. Industri ini menunjukkan bahwa dengan sentuhan dan dukungan yang tepat, produk lokal mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Kualitas produk Sulaman DW, misalnya, telah menarik perhatian pembeli dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. Pesanan datang dari Jawa, Riau, hingga Malaysia, membuktikan daya saing dan keunikan produk Pariaman. Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana produk ekonomi kreatif dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah dan membuka peluang bagi banyak individu.
Pengembangan potensi ini tidak hanya berfokus pada produk yang sudah ada, tetapi juga pada eksplorasi sektor-sektor lain yang belum tergarap maksimal. Dengan dukungan Kemen Ekraf, diharapkan akan muncul inovasi-inovasi baru yang semakin memperkaya khazanah ekonomi kreatif Pariaman. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendiversifikasi sumber pendapatan daerah.
Dukungan Penuh dari Pemerintah Kota Pariaman
Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menyambut baik tawaran kolaborasi dari Kementerian Ekonomi Kreatif. Pihaknya melihat ini sebagai peluang emas untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif di wilayahnya. Komitmen Kemen Ekraf untuk membantu mencarikan peluang pemasaran produk ekraf menjadi angin segar bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di Pariaman.
Pemerintah Kota Pariaman berharap, dengan adanya bantuan dari kementerian terkait, produk-produk industri kreatif daerah dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat. Pengenalan yang lebih masif ini diharapkan akan berdampak langsung pada peningkatan volume penjualan dan kesejahteraan para perajin. Ini adalah langkah konkret menuju kemandirian ekonomi lokal.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemerintah Kota Pariaman juga telah mengajukan proposal untuk pembangunan "rumah industri" atau "rumah ekraf". Fasilitas ini envisioned sebagai pusat bagi para perajin untuk berkumpul, berkreasi, dan berkolaborasi dalam satu titik. Keberadaan rumah ekraf ini akan mempermudah koordinasi, pelatihan, dan pengembangan produk secara berkelanjutan, menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi.