Terpilih Jadi Finalis, Inovasi Popok Surabaya di Bloomberg Mayors Challenge Atasi Limbah dan Ciptakan Lapangan Kerja
Inovasi popok Surabaya berhasil membawa kota ini menjadi finalis Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge 2025. Simak bagaimana Surabaya mengatasi limbah dan membuka lapangan kerja!

Kota Surabaya menorehkan prestasi gemilang dengan dinobatkan sebagai salah satu dari 50 finalis Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge 2025. Pencapaian ini diraih berkat ide-ide ambisius kota dalam meningkatkan kualitas hidup warganya. Surabaya menjadi satu-satunya kota dari Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar prestisius ini.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa empat kota di Asia Tenggara terpilih sebagai finalis, termasuk Surabaya. Kota-kota ini, yang juga anggota Local Government for Sustainability (ICLEI), berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan. Mereka berupaya mewujudkan kota rendah emisi dan berketahanan.
Dalam kompetisi ini, Surabaya akan menerima dukungan pendanaan dan teknis dari Bloomberg Philanthropies. Fokus utama adalah pengelolaan air bersih, limbah, sanitasi, serta pengembangan ekonomi lokal. Inovasi popok Surabaya menjadi solusi kunci untuk mengatasi limbah berbahaya dan menciptakan lapangan kerja.
Inovasi Popok Guna Ulang: Solusi Lingkungan dan Ekonomi
Masalah limbah popok sekali pakai telah lama menjadi tantangan serius bagi kota-kota besar, termasuk Surabaya. Limbah ini mencemari sungai-sungai yang menjadi sumber air vital dan membanjiri tempat pembuangan akhir (TPA). Kondisi ini mendesak pemerintah kota untuk mencari solusi inovatif dan berkelanjutan.
Menanggapi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Surabaya menginisiasi program sosialisasi penggunaan popok guna ulang. Popok ini diproduksi secara lokal, memberdayakan masyarakat sekitar. Inisiatif ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada popok sekali pakai.
Melalui inovasi popok guna ulang, Surabaya tidak hanya berupaya melindungi lingkungan dari pencemaran. Program ini juga secara signifikan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja lokal. Ini adalah langkah konkret menuju ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya mengatasi polusi limbah popok sekali pakai yang belum tertangani dengan baik selama ini. Dengan dukungan dari Bloomberg Philanthropies, Surabaya optimis dapat memenuhi kebutuhan warganya. Pada saat yang sama, kota ini juga akan menghidupkan kembali layanan penting bagi komunitas.
Dukungan Global dan Prospek Masa Depan
Sebagai finalis, Kota Surabaya akan menerima dana hibah sebesar 50.000 Dolar Amerika Serikat. Dana ini akan digunakan untuk menguji dan menyempurnakan ide inovatif mereka. Dukungan ini juga mencakup bimbingan dari para ahli selama beberapa bulan ke depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menjelaskan tahapan selanjutnya dalam kompetisi ini. Dari 50 finalis, akan dipilih 25 kota teratas pada awal tahun 2026. Kota-kota terpilih akan menerima dana tambahan sebesar 1 juta Dolar Amerika Serikat.
Selain pendanaan, 25 kota pemenang juga akan mendapatkan bantuan teknis jangka panjang. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengimplementasikan inovasi mereka secara lebih luas. Ini menunjukkan komitmen Bloomberg Philanthropies dalam mendukung pengembangan kota berkelanjutan.
Keberhasilan Surabaya menjadi finalis adalah bukti nyata komitmen kota terhadap pembangunan berkelanjutan dan inovasi. Ini juga merupakan kesempatan emas untuk menunjukkan kepada dunia bahwa solusi lokal dapat memberikan dampak global. Surabaya berharap dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain.