Tes Urine di Lapas Bulukumba: Bebas Narkoba, Razia Temukan Barang Terlarang
Puluhan warga binaan dan pegawai Lapas Bulukumba menjalani tes urine dan razia; hasilnya negatif narkoba, namun ditemukan barang terlarang lainnya.

Makassar, 18 Mei 2024 - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulukumba, Sulawesi Selatan, menggelar tes urine mendadak kepada puluhan warga binaan dan seluruh pegawainya. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan dan antisipasi peredaran narkotika di dalam lingkungan penjara. Tes urine dilakukan secara acak, termasuk pemeriksaan menyeluruh terhadap ponsel para pegawai untuk memastikan tidak ada aktivitas mencurigakan.
Kepala Bidang Perawatan, Pengamanan dan Kepatuhan Internal Lapas Bulukumba, Herman Anwar, menjelaskan bahwa tes urine ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Bulukumba dalam memutus mata rantai peredaran narkoba. Hasilnya, tidak ditemukan warga binaan maupun pegawai yang positif mengonsumsi narkoba. Meskipun demikian, Herman menegaskan bahwa tes urine akan terus dilakukan secara berkala dan tanpa pemberitahuan sebelumnya untuk menjaga kewaspadaan.
Selain tes urine, razia gabungan yang melibatkan tim dari Kanwil Direktorat Jenderal Lapas (Ditjenpas) Sulsel dan Tim Satopspatnal Lapas Bulukumba juga dilakukan. Razia ini menyasar tiga blok hunian, yaitu Blok Santri, Blok Cempaka, dan Blok Flamboyan, yang dipilih secara acak. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas Bulukumba.
Razia di Lapas Bulukumba: Temuan Barang Terlarang
Dari hasil penggeledahan yang dilakukan secara menyeluruh di kamar-kamar hunian warga binaan, tim gabungan menemukan sejumlah barang terlarang. Barang-barang ini, meskipun bukan narkoba, miras, atau ponsel, dinilai berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam lapas. Oleh karena itu, barang-barang tersebut disita oleh pihak berwenang.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas Sulsel, Rudy Fernando Sianturi, menyatakan bahwa instruksi untuk melakukan sidak (inspeksi mendadak) ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Lapas Bulukumba. Ia menekankan pentingnya menjaga Lapas Bulukumba agar tetap kondusif dan bersih dari peredaran narkoba.
Tes urine yang dilakukan kepada seluruh pegawai juga bertujuan untuk memastikan tidak ada keterlibatan mereka dalam penyalahgunaan narkotika. Pemeriksaan ponsel pegawai sendiri dimaksudkan untuk memantau aktivitas yang mencurigakan, seperti judi online atau transaksi ilegal, serta mencegah penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran lainnya yang dapat merusak citra lembaga pemasyarakatan.
Kakanwil Ditjenpas Sulsel menegaskan komitmennya dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sistem pemasyarakatan. "Semua pemeriksaan dilakukan secara profesional, adil, dan transparan," tegasnya. Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan.
Pentingnya Pencegahan Peredaran Narkoba di Lapas
Tes urine dan razia gabungan di Lapas Bulukumba merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan peredaran narkoba. Keberhasilan dalam menemukan dan menyita barang terlarang, meskipun bukan narkoba, menunjukkan efektivitas strategi pengawasan yang diterapkan. Ke depan, langkah-langkah serupa perlu terus dilakukan secara berkala dan ditingkatkan untuk memastikan Lapas Bulukumba tetap aman dan kondusif.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan aspek rehabilitasi bagi warga binaan yang terbukti terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Program rehabilitasi yang terintegrasi dan komprehensif dapat membantu warga binaan untuk pulih dan kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif.
Keberhasilan Lapas Bulukumba dalam menjaga keamanan dan ketertiban menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Hal ini juga menjadi contoh bagi lapas lain di Indonesia untuk menerapkan strategi yang serupa dalam upaya memberantas peredaran narkoba dan menjaga keamanan di dalam lingkungan penjara.