TMMD ke-124 di Lombok Tengah: Anggaran Rp900 Juta untuk Bangun Desa
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Lombok Tengah, NTB, mendapat alokasi anggaran Rp900 juta lebih untuk membangun infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di 8 desa.

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), resmi dimulai pada Selasa, 6 Mei 2025. Program yang dibiayai pemerintah daerah dengan anggaran lebih dari Rp900 juta ini akan berlangsung selama satu bulan, hingga 4 Juni 2025. Sasarannya adalah 8 desa di 6 kecamatan, meliputi pembangunan infrastruktur dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Komandan Kodim 1620 Lombok Tengah, Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti, menjelaskan bahwa TMMD ini bertujuan untuk memberikan solusi nyata bagi pembangunan desa dan memperkuat semangat gotong royong. "Melalui TMMD, kami ingin hadir sebagai solusi nyata bagi persoalan pembangunan di desa dan membangun semangat gotong royong serta kebersamaan," ujarnya dalam laporan pada acara pembukaan TMMD di Lapangan Puyung.
Program TMMD ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, pemerintah daerah, Polri, dan masyarakat setempat. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan yang merata dan mempererat hubungan antar lembaga serta masyarakat. Letkol Arm Karimmuddin berharap, "Semoga kegiatan TMMD ke-124 tahun 2025 ini berjalan sukses dan lancar serta dapat bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat Lombok Tengah."
Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan fisik TMMD meliputi pembangunan jalan baru dan jalan tani untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat. Selain itu, program ini juga mencakup pemasangan gorong-gorong, pentalutan, pemasangan plat deker, dan perbaikan rumah tidak layak huni. Semua proyek ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah, menyampaikan apresiasi atas kontribusi TNI dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. "TMMD ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga mempererat kemanunggalan TNI dan rakyat. Kami berharap masyarakat dapat terlibat aktif sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung," katanya.
Lebih lanjut, HM Nursiah menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam keberhasilan program ini. Dengan keterlibatan masyarakat, diharapkan program TMMD dapat memberikan dampak yang lebih berkelanjutan dan dirasakan langsung oleh masyarakat Lombok Tengah.
Tidak hanya pembangunan fisik, TMMD ke-124 juga mencakup berbagai kegiatan non-fisik. Kegiatan ini meliputi penyuluhan kesehatan, wawasan kebangsaan, penyuluhan hukum, rekrutmen prajurit, pemberian bantuan sosial (bansos) untuk warga kurang mampu, serta pemberian nutrisi untuk mengatasi masalah stunting dan ibu hamil.
Desa Sasaran TMMD
Delapan desa yang menjadi sasaran TMMD ke-124 tersebar di enam kecamatan di Lombok Tengah. Desa-desa tersebut adalah Puyung, Tibusisok, Mas Mas, Selebung, Mangkung, Bagu, Lanjut, dan Tiwugali. Pemilihan desa-desa ini didasarkan pada kebutuhan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di masing-masing wilayah.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan terjadi percepatan pembangunan yang merata di wilayah tersebut. Selain itu, TMMD juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat rasa kebersamaan antara TNI, pemerintah, Polri, dan masyarakat Lombok Tengah.
Program TMMD ini mengusung tema 'Dengan semangat TMMD mewujudkan pemerataan pembangunan dan ketahanan di wilayah'. Tema ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun daerah dan memperkuat ketahanan nasional melalui sinergi antar berbagai elemen masyarakat.
Anggaran sebesar Rp900 juta lebih yang dialokasikan untuk TMMD ke-124 di Lombok Tengah menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung program ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan fisik dan non-fisik yang telah direncanakan.
Secara keseluruhan, TMMD ke-124 di Lombok Tengah merupakan program yang terintegrasi dan komprehensif, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Suksesnya program ini bergantung pada kerja sama dan partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat.