TNBTS Pastikan Ladang Ganja Ditemukan Jauh dari Jalur Wisata Bromo dan Semeru
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memastikan ladang ganja yang ditemukan berada jauh dari jalur wisata Gunung Bromo dan jalur pendakian Gunung Semeru, sekitar 11 dan 13 kilometer.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah mengonfirmasi penemuan ladang ganja di luar jalur wisata populer Gunung Bromo dan jalur pendakian Gunung Semeru. Penemuan ini terjadi pada tanggal 18-21 September 2024, melibatkan petugas TNBTS, Polres Lumajang, TNI, dan perangkat Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Lokasi ladang ganja yang tersembunyi ini berada di sisi timur kawasan TNBTS, jauh dari area wisata yang ramai.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa ladang ganja tersebut ditemukan di Blok Pusung Duwur, Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Seduro dan Gucialit. Secara administratif, lokasi ini berada di Kecamatan Senduro dan Gucialit, Kabupaten Lumajang. Jaraknya yang cukup signifikan dari jalur wisata utama memastikan tidak ada gangguan terhadap aktivitas wisata di Gunung Bromo dan pendakian Gunung Semeru.
Kondisi geografis lokasi penemuan ladang ganja juga turut menjadi sorotan. Rudijanta menjelaskan bahwa area tersebut sangat tersembunyi, tertutup semak belukar lebat dengan vegetasi kirinyu, genggeng, dan anakan akasia, serta berada di area dengan kemiringan yang curam. Hal ini menyulitkan akses dan menunjukkan upaya penyembunyian yang terencana.
Lokasi Penemuan dan Jarak dari Jalur Wisata
TNBTS memastikan bahwa lokasi penemuan ladang ganja berada jauh dari jalur wisata Gunung Bromo dan jalur pendakian Gunung Semeru. Lebih spesifiknya, jarak dari jalur wisata Gunung Bromo yang berada di sisi barat kawasan TNBTS diperkirakan sekitar 11 kilometer. Sementara itu, jarak dari jalur pendakian Gunung Semeru di sisi selatan mencapai sekitar 13 kilometer.
Penemuan ini menunjukkan bahwa aktivitas ilegal seperti penanaman ganja dapat terjadi di area terpencil, bahkan di dalam kawasan taman nasional. Meskipun demikian, letaknya yang jauh dari area wisata menunjukkan bahwa keamanan dan aksesibilitas jalur wisata tetap terjaga.
Operasi gabungan yang melibatkan berbagai pihak menunjukkan komitmen untuk memberantas aktivitas ilegal di dalam kawasan TNBTS. Keberhasilan menemukan ladang ganja ini diharapkan dapat mencegah perusakan lingkungan dan menjaga kelestarian alam di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Kondisi Lokasi dan Upaya Penindakan
Kondisi geografis yang sulit diakses menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penindakan. Vegetasi yang lebat dan medan yang curam mengharuskan petugas melakukan upaya ekstra dalam mencapai lokasi ladang ganja tersebut. Hal ini menunjukkan betapa tersembunyinya lokasi tersebut dan betapa terencana upaya penanaman ganja secara ilegal ini.
Keberadaan ladang ganja di area terpencil ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana akses dan pengawasan di kawasan tersebut dapat ditingkatkan. TNBTS dan pihak berwenang lainnya perlu mengevaluasi strategi pengawasan dan keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kerjasama antar instansi dan masyarakat sekitar juga sangat penting dalam upaya menjaga kelestarian alam dan mencegah aktivitas ilegal.
Penemuan ladang ganja ini menjadi bukti nyata perlunya upaya berkelanjutan dalam menjaga keamanan dan kelestarian kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Langkah-langkah pencegahan dan penindakan yang lebih efektif perlu terus dikembangkan untuk melindungi kawasan tersebut dari ancaman aktivitas ilegal.
Meskipun penemuan ini berada jauh dari jalur wisata, hal ini tetap menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. Upaya untuk mengungkap jaringan di balik penanaman ganja ini dan menindak tegas para pelakunya akan terus dilakukan.
Ke depannya, peningkatan patroli dan pengawasan di area-area terpencil dan rawan akan menjadi prioritas untuk mencegah penyalahgunaan lahan dan aktivitas ilegal lainnya di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.