TNI AD Kerahkan Ponton-Conveyor Inovasi Sendiri: Bersihkan Situ Bagendit, Danau Legendaris Garut!
TNI AD mengerahkan Ponton-Conveyor inovasi Puspalad untuk membersihkan Situ Bagendit dari gulma dan sampah. Bagaimana teknologi ini membantu pemulihan danau vital Garut?

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) secara resmi mengerahkan teknologi inovatif berupa Ponton dan Conveyor guna membersihkan gulma eceng gondok serta sampah yang memenuhi permukaan Situ Bagendit di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Inovasi ini merupakan hasil pengembangan dari Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad), menunjukkan komitmen militer dalam mendukung pelestarian lingkungan dan ekosistem air tawar.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menegaskan bahwa Situ Bagendit memiliki peran krusial sebagai sumber air bagi masyarakat lokal, sekaligus menjadi destinasi wisata unggulan dan penopang sektor pertanian di Garut. Oleh karena itu, pembersihan dan pemulihan danau ini menjadi prioritas utama bagi TNI AD dalam membantu pemerintah daerah setempat.
Pengerahan delapan unit ponton dan empat unit conveyor ini direncanakan berlangsung selama empat bulan, dimulai sejak akhir Juli. Operasi ini melibatkan ratusan prajurit dari Korem 062/Tarumanagara dan Kodim 0611/Garut, serta menggandeng Pemerintah Kabupaten Garut untuk sinergi yang optimal. Upaya ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi ekologis dan ekonomis Situ Bagendit secara optimal bagi kesejahteraan warga.
Teknologi Inovatif untuk Pemulihan Lingkungan
Inovasi Ponton dan Conveyor yang dikembangkan oleh Puspalad TNI AD dirancang khusus untuk efisiensi dalam penanganan gulma dan sampah di perairan luas. Delapan unit ponton berfungsi ganda sebagai platform kerja terapung, penampung sementara gulma yang telah dikumpulkan, serta sarana mobilitas bagi tim di atas air. Keberadaan ponton ini memungkinkan akses ke area danau yang sulit dijangkau secara manual.
Sementara itu, empat unit conveyor berperan vital dalam mengangkat material gulma dan sampah dari permukaan danau langsung ke daratan. Penggunaan conveyor ini secara signifikan mempercepat proses pembersihan, yang sebelumnya sangat mengandalkan metode manual dan memakan waktu. Efektivitas kerja menjadi jauh lebih tinggi dengan bantuan teknologi ini.
Pengerahan teknologi canggih ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin pembersihan, melainkan sebuah aksi strategis yang mencerminkan kepedulian mendalam TNI AD terhadap kelestarian lingkungan hidup. Langkah ini merupakan bagian dari upaya militer untuk memberikan solusi konkret terhadap permasalahan ekologis yang seringkali berdampak pada kehidupan masyarakat luas.
Komitmen TNI AD untuk Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat
Situ Bagendit, dengan segala potensi dan tantangannya, menjadi fokus utama dalam operasi pembersihan ini karena nilai strategisnya bagi Kabupaten Garut. Danau ini tidak hanya dikenal sebagai daya tarik wisata yang penting bagi perekonomian lokal, tetapi juga menjadi tulang punggung bagi pasokan air baku dan irigasi pertanian masyarakat setempat. Menjaga kelestarian danau ini adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan.
Tidak hanya berfokus pada pengangkatan gulma, TNI AD juga memiliki visi jangka panjang untuk mendukung masyarakat. Mereka merancang sistem distribusi air bersih yang komprehensif untuk masyarakat dan lahan pertanian melalui pompa hidran dan pipanisasi. Inisiatif ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi kekeringan ekstrem selama musim kemarau, sekaligus meningkatkan produktivitas sektor pertanian rakyat secara berkelanjutan.
Kegiatan di Situ Bagendit ini merupakan upaya ketiga TNI AD dalam membersihkan danau besar di Indonesia, menunjukkan konsistensi mereka dalam program lingkungan. Sebelumnya, TNI AD telah sukses melaksanakan program serupa di Danau Toba, Sumatera Utara, dan Danau Tondano, Sulawesi Utara. Keberhasilan di lokasi-lokasi sebelumnya menjadi bukti nyata kapabilitas dan komitmen TNI AD dalam menjaga ekosistem perairan nasional.
Operasi pembersihan ini dilaksanakan secara terpadu, melibatkan sinergi kuat antara prajurit TNI AD, unsur pemerintah daerah, relawan lingkungan, dan masyarakat sekitar. Kolaborasi ini menunjukkan inisiatif TNI AD dalam menyatukan berbagai komponen bangsa untuk bersama-sama merawat dan menjaga lingkungan hidup, demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.