TNI Demak Bangun Jalan Penghubung Antar Kecamatan, Anggaran Capai Rp1,4 Miliar
Kodim 0716/Demak membantu pembangunan jalan penghubung Desa Bandungrejo, Karanganyar dan Kecamatan Mijen melalui TMMD ke-123, dengan anggaran Rp1,4 miliar dari APBD Kabupaten/Provinsi dan Mabes TNI.

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-123 di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, telah dimulai pada Rabu, 19 Februari 2024. Program ini difokuskan pada pembangunan jalan penghubung Desa Bandungrejo, Kecamatan Karanganyar, dengan desa-desa di Kecamatan Mijen. Pembangunan ini melibatkan Kodim 0716/Demak dan berbagai pihak, bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar kecamatan dan memperlancar akses perekonomian warga.
Pembukaan TMMD ke-123 dihadiri oleh Dandim 0716/Demak Letkol Kav Maryoto, Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Ari Prasetya, Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto, dan Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha. Letkol Kav Maryoto menekankan bahwa pembangunan jalan ini tidak hanya sekedar memperbaiki akses jalan, tetapi juga memperbaiki dua jembatan yang ada di sepanjang jalur tersebut untuk memastikan kelancaran lalu lintas kendaraan roda empat.
Sebelumnya, jembatan yang ada dinilai terlalu sempit. Perbaikan infrastruktur ini diharapkan dapat mengatasi kendala transportasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain jalan dan jembatan, program ini juga menargetkan perbaikan saluran irigasi dan gorong-gorong untuk mendukung sektor pertanian di wilayah tersebut. Anggaran yang digunakan mencapai Rp1,4 miliar, bersumber dari APBD Kabupaten Demak, APBD Provinsi Jawa Tengah, dan Mabes TNI.
Jalan Penghubung Karanganyar-Mijen: Solusi Konektivitas dan Perekonomian
Pembangunan jalan sepanjang 654 meter dengan lebar 5 meter dan ketebalan 15 cm ini merupakan solusi atas permasalahan konektivitas antar Kecamatan Karanganyar dan Mijen. Selama ini, akses jalan yang kurang memadai menjadi kendala utama bagi warga, terutama dalam mengangkut hasil pertanian. Dengan adanya jalan baru yang dicor, truk pengangkut hasil pertanian dapat dengan mudah mengakses wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya program TMMD ini. Ia mengakui bahwa sebelumnya, pembangunan jalan di perbatasan kecamatan ini sulit diusulkan oleh desa setempat. TMMD menjadi solusi efektif untuk mengatasi kendala tersebut dan mendorong pemerataan pembangunan di wilayah tersebut.
Pembangunan jalan dan jembatan yang lebih lebar juga akan mempermudah mobilitas mesin pertanian, baik saat masa tanam maupun panen. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di wilayah tersebut. Dengan akses yang lebih mudah, distribusi hasil pertanian juga akan lebih lancar dan efisien.
Gotong Royong dan Semangat Kebersamaan
Komandan Korem 073/Makutarama, Kolonel Inf Ari Prasetya, menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam pelaksanaan TMMD. Ia menyatakan bahwa pembangunan fisik dapat dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk swasta, namun kedekatan TNI dengan masyarakat dalam program TMMD ini memiliki nilai yang lebih besar.
Lebih lanjut, Kolonel Ari Prasetya menambahkan bahwa kebersamaan dan kegotongroyongan yang terbangun dalam program TMMD ini menjadi tujuan utama. Hal ini menunjukkan nilai sosial yang lebih penting daripada sekedar pembangunan fisik. Keterlibatan TNI dalam program ini tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan di masyarakat.
Kepala Desa Bandungrejo, Parwoto, menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya program perbaikan jalan dan jembatan. Ia berharap, dengan adanya jalan penghubung yang lebih baik, perekonomian dan kesejahteraan warga desanya akan meningkat.
Program TMMD ini menjadi bukti nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan jalan dan jembatan penghubung antar kecamatan ini bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga simbol kebersamaan dan gotong royong yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.