Tom Lembong: Kebenaran Harus Terungkap di Pengadilan Kasus Impor Gula
Mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, berharap proses pengadilan dapat mengungkap kebenaran atas tuduhan korupsi impor gula tahun 2015-2016, setelah berkas perkaranya dilimpahkan ke Kejari Jakarta Pusat.

Jakarta, 14 Februari 2025 - Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong, menyatakan harapannya agar kebenaran terungkap di pengadilan terkait kasus dugaan korupsi impor gula tahun 2015-2016. Pernyataan ini disampaikannya usai berkas perkara yang menjeratnya dilimpahkan oleh penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Jakarta Pusat.
Saat diwawancarai awak media di Gedung Kejari Jakarta Pusat, Tom Lembong menekankan, "Tentunya, tetap saja kebenaran. Supaya kebenaran terungkap." Pernyataan ini menjadi fokus utama dari konferensi pers singkat yang diadakannya.
Proses Hukum yang Panjang
Tom Lembong juga menyampaikan keluhannya terkait lamanya proses penyidikan dan penahanan yang dialaminya. "Saya sudah ditahan 3 bulan. Jadi, buat saya agak lama prosesnya," ujarnya. Kekecewaan ini tampaknya menjadi salah satu alasan kuat mengapa ia begitu berharap agar persidangan dapat mengungkap seluruh fakta yang ada.
Ia berharap proses hukum yang panjang ini akan berujung pada pengungkapan kebenaran dan keadilan. Hal ini menunjukkan keyakinan Tom Lembong pada sistem peradilan Indonesia untuk menyelesaikan kasus ini secara adil dan transparan.
Pelimpahan Berkas Perkara dan Penahanan
Kepala Kejari Jakarta Pusat, Safrianto Zuriat Putra, membenarkan pelimpahan berkas perkara dan tersangka pada hari Jumat, 14 Februari 2025. Dua tersangka, Tom Lembong dan Charles Sitorus (CS), kini resmi ditahan selama 20 hari ke depan, mulai 14 Februari hingga 5 Maret 2025.
Safrianto menjelaskan, "Untuk TTL ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, sedangkan Charles Sitorus atau CS ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung. Masing-masing untuk 20 hari ke depan sambil menunggu jaksa penuntut umum menyelesaikan dan menyempurnakan surat dakwaan."
Setelah surat dakwaan selesai disusun, berkas perkara akan dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Proses ini menandai tahapan penting dalam perjalanan kasus dugaan korupsi impor gula ini.
Dugaan Kerugian Negara
Kasus ini melibatkan 11 tersangka, termasuk Tom Lembong selaku Menteri Perdagangan periode 2015-2016 dan Charles Sitorus selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT PPI. Penyidik menilai keduanya melakukan impor gula secara melawan hukum, merugikan keuangan negara sebesar Rp578 miliar berdasarkan audit BPKP.
Tuduhan ini didasarkan pada penilaian penyidik bahwa tindakan Tom Lembong dan Charles Sitorus telah menguntungkan pihak lain dan mengakibatkan kerugian negara yang signifikan. Besarnya kerugian negara ini menjadi salah satu poin penting yang akan dibahas dalam persidangan mendatang.
Harapan Terungkapnya Kebenaran
Dengan dilimpahkannya berkas perkara ke pengadilan, Tom Lembong kini berharap proses hukum selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan transparan. Ia ingin kebenaran terungkap di hadapan hukum, terlepas dari lamanya proses penyelidikan dan penahanan yang telah dialaminya. Publik pun menantikan bagaimana persidangan akan mengungkap seluruh fakta dan memberikan keadilan bagi semua pihak.
Proses hukum ini akan menjadi sorotan publik, mengingat figur Tom Lembong sebagai mantan Menteri Perdagangan. Publik berharap agar pengadilan dapat memberikan putusan yang adil dan transparan, serta memastikan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.