Tragedi Longsor Jepara: Satu Remaja Tewas, Dua Lainnya Selamat
Satu remaja tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka setelah tertimbun longsor di Desa Tanjung, Jepara, Jawa Tengah; proses evakuasi yang sulit membutuhkan waktu hingga penemuan korban.

Tragedi longsor yang terjadi di Desa Tanjung, Kecamatan Pakisaji, Jepara, Jawa Tengah, telah mengakibatkan satu korban jiwa. Kejadian nahas ini menimpa tiga remaja yang sedang berkemah di dekat tebing setinggi 150 meter pada Rabu, 29 Januari 2024, pukul 02.00 WIB. Longsor dengan area seluas 15 meter persegi menimbun mereka.
Korban meninggal dunia bernama M Nurul Adzim (18). Jasadnya ditemukan oleh tim gabungan BPBD Jepara pada Kamis, 30 Januari 2024, sekitar pukul 12.23 WIB, setelah pencarian intensif. Dua rekannya, M Robin (19) dan Ariel Sugi Prasetyo (18), berhasil selamat namun mengalami luka-luka dan dirawat di RSI Jepara dan RSUD RA Kartini Jepara. Salah satu di antaranya bahkan mengalami patah tulang.
Ketiga remaja tersebut merupakan warga Desa Suwawal Timur, Kecamatan Pakisaji, Jepara. Lokasi kemah mereka yang berada dekat tebing curam menjadi penyebab utama tragedi ini. Arwin Noor Isdiyanto, Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara, menyatakan bahwa akses menuju lokasi kejadian cukup sulit, membutuhkan waktu 4 jam perjalanan kaki dan melewati aliran sungai.
Upaya pencarian sempat dihentikan sementara pada Rabu (29/1) karena cuaca buruk. Pencarian dilanjutkan pada Kamis (30/1) dan membuahkan hasil dengan ditemukannya korban M Nurul Adzim. Proses evakuasi juga terbilang sulit mengingat medan yang berat. Tim gabungan BPBD Jepara, Basarnas, Kepolisian, TNI, dan relawan bahu-membahu melakukan evakuasi.
BPBD Jepara menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam. Mengingat cuaca ekstrem masih diperkirakan berlangsung selama sepekan ke depan berdasarkan prakiraan BMKG, BPBD mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas berbahaya, seperti berkemah di dekat tebing atau di bawah pohon besar, serta beraktivitas di laut. Imbauan ini juga mempertimbangkan banyaknya pohon tumbang akibat angin kencang beberapa hari terakhir.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di wilayah rawan longsor. BPBD Jepara beserta instansi terkait terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana.
Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya manajemen risiko bencana di daerah rawan. Evaluasi dan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif perlu dilakukan untuk menghindari tragedi serupa di masa depan. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.