Tulungagung Usul Tambah 50 Ribu Dosis Vaksin PMK Cegah Penyebaran
Kabupaten Tulungagung mengajukan tambahan 50.000 dosis vaksin PMK ke Pemprov Jatim untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku pada ternak, menyusul habisnya stok vaksin sebelumnya.
Kabupaten Tulungagung kekurangan vaksin PMK. Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali mengajukan permintaan tambahan 50 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Permintaan ini diajukan karena stok vaksin yang ada telah habis digunakan.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung telah menerima 11.750 dosis vaksin PMK dari Pemprov Jatim pada awal Januari 2025. Namun, jumlah tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di wilayah Tulungagung. Kepala Bidang Disnakeswan, Tutus Sumaryani, menjelaskan bahwa usulan tambahan 50 ribu dosis telah diajukan karena stok vaksin sebelumnya telah habis didistribusikan.
Distribusi vaksin tambahan dijadwalkan pada pertengahan Februari 2025. Vaksinasi akan diprioritaskan untuk ternak yang belum pernah divaksinasi dan hewan yang membutuhkan dosis booster. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap penyakit PMK.
Menurut Tutus Sumaryani, vaksinasi PMK idealnya dilakukan dua kali dalam setahun. Oleh karena itu, vaksinasi booster dan vaksinasi pada ternak yang belum pernah divaksinasi menjadi prioritas. Tulungagung dipilih sebagai daerah prioritas penerima vaksin karena angka kasus PMK yang relatif rendah.
Strategi vaksinasi difokuskan pada wilayah dengan temuan kasus minimal untuk mencegah penularan lebih lanjut. Selain PMK, Disnakeswan Tulungagung juga mewaspadai potensi munculnya penyakit lain seperti Bovine Ephemeral Fever (BEF) dan antraks, terutama selama musim hujan.
Gejala BEF mirip dengan PMK, sehingga kewaspadaan tetap diperlukan. Untuk mengantisipasi antraks, Disnakeswan Tulungagung telah menerima 5.000 dosis vaksin meskipun belum ada kasus yang dilaporkan di daerah tersebut. Langkah antisipasi ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melindungi kesehatan ternak di Tulungagung.
Kesimpulannya, upaya pencegahan penyakit hewan menular di Tulungagung terus dilakukan. Permintaan tambahan vaksin PMK ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk melindungi populasi ternak dan mencegah penyebaran penyakit. Langkah antisipatif terhadap penyakit lain seperti BEF dan antraks juga menunjukkan kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman kesehatan hewan.