UAC Undang 4 Ulama Dunia Bahas Stabilitas Global di Konferensi Internasional
Universitas KH Abdul Chalim (UAC) menggelar konferensi internasional di Surabaya, mengundang empat ulama terkemuka dunia untuk membahas kontribusi otoritas dan pengetahuan dalam membangun peradaban ideal guna mencapai stabilitas masyarakat global.

Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Mojokerto baru saja menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk 4th International Conference on Research and Community Service (ICORCS) di Surabaya pada 29-30 Januari 2024. Acara ini menghadirkan empat ulama terkemuka dunia untuk membahas tema penting: membangun peradaban ideal demi stabilitas masyarakat global. Kehadiran para ahli ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata atas berbagai tantangan yang dihadapi dunia saat ini.
Para ulama yang diundang terdiri dari pakar-pakar berpengalaman dari berbagai belahan dunia. Mereka adalah Dr. Bassem Abdullah Obaid (dosen Imam Al-Aazam University, Baghdad), Prof. Dr. Muhammad Abdol Samad Al-Mehanna (dosen Syariah Wal Qanun, Al Azhar University, Mesir), Syeikh Abdul Aziz Al-Shahawi (Imam Besar Shafi'i Schools, Al-Azhar Al-Sharif), dan Prof. Dr. Yusri Rusyd Jabr (Guide of The Shadhili Siddiqiya Order). Keempatnya akan berbagi wawasan dan pengalaman mereka dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Hasil-hasil konferensi akan disebarluaskan untuk dipahami dan diterapkan masyarakat luas. Harapannya, konferensi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi peradaban dan kesejahteraan umat manusia.
Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan konferensi ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi riset dan community service, yang menurutnya merupakan hal yang cukup langka di perguruan tinggi. Khofifah juga menggarisbawahi pentingnya tema konferensi yang membahas kontribusi otoritas dan pengetahuan dalam membangun peradaban ideal.
Konferensi ini juga menghadirkan pembahasan mengenai peran penting ulama dalam pemerintahan. Prof. Dr. Yusri Rusyd Jabr menekankan pentingnya sinergi antara pemerintahan yang kuat dan bimbingan ulama untuk menciptakan masyarakat yang baik dan jauh dari kemungkaran. Hal senada disampaikan oleh Prof. Dr. Muhammad Abdol Samad Al-Mehanna yang menegaskan bahwa agama dan politik bukanlah dua hal yang bertentangan.
Prof. Dr. Mehanna menjelaskan bahwa anggapan adanya pertentangan antara agama dan politik merupakan pandangan yang keliru. Beliau mencontohkan pemikiran dari seorang pemikir Prancis yang menggambarkan adanya kekuasaan spiritual dan kekuasaan temporal. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa masyarakat yang baik dibangun dari individu-individu yang baik, yang kemudian membentuk keluarga baik, masyarakat baik, dan seterusnya hingga berdampak pada tatanan global.
Kesimpulannya, konferensi internasional ini menjadi wadah penting untuk berdiskusi dan mencari solusi bagi permasalahan global. Dengan menghadirkan para ulama terkemuka dunia, diharapkan konferensi ini dapat menghasilkan rekomendasi dan strategi konkret dalam membangun peradaban yang lebih ideal dan menciptakan stabilitas masyarakat global. Semoga hasil konferensi ini dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat Indonesia dan dunia.