UI dan UIN Syarif Hidayatullah Jalin Kerja Sama Internasional dengan Bunkyo Gakuin University Jepang
Sakuranesia Foundation memfasilitasi penandatanganan MoU antara Universitas Indonesia (UI), UIN Syarif Hidayatullah, dan Bunkyo Gakuin University Jepang untuk pengembangan pendidikan dan pertukaran budaya internasional.

Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bunkyo Gakuin University, Jepang. Kerja sama ini difasilitasi oleh Sakuranesia Foundation, sebuah yayasan yang fokus pada pendidikan dan budaya. Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di dua kampus berbeda; UI Depok dan UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. Kerja sama ini mencakup sektor pendidikan dan pertukaran budaya internasional, menandai langkah penting dalam pengembangan sumber daya manusia global.
Penandatanganan MoU ini melibatkan berbagai pihak penting dari ketiga universitas. Dari pihak UI, hadir Rektor Heri Hermansyah dan beberapa pejabat lainnya. UIN Syarif Hidayatullah diwakili oleh Wakil Rektor Kerja Sama dan Pengembangan Kelembagaan, Din Wahid, serta beberapa dekan dan pejabat lainnya. Sementara dari Bunkyo Gakuin University, hadir Ketua Masakazu Shimada dan perwakilan dari International Program Office, Kosuke Tanaka. Kehadiran Sakuranesia Foundation, diwakili oleh Tovic Rustam dan Sakura Ijuin, sebagai fasilitator kerja sama ini juga patut diapresiasi.
Kerja sama ini diharapkan akan menghasilkan berbagai program konkret, termasuk pertukaran pelajar dan dosen, proyek penelitian bersama, dan kegiatan pertukaran budaya lainnya. Hal ini sejalan dengan harapan Rektor UI, Heri Hermansyah, yang melihat kerja sama ini sebagai dasar untuk pertukaran budaya yang bermanfaat dan memberikan wawasan internasional bagi generasi muda kedua negara. Hal senada juga disampaikan oleh Din Wahid dari UIN Syarif Hidayatullah, yang berharap adanya program pertukaran pelajar dan dosen antara kedua universitas.
Kerja Sama Riset dan Pertukaran Pelajar
Ketua Bunkyo Gakuin University, Masakazu Shimada, mengungkapkan rasa hormatnya atas kerja sama ini dan optimis akan peluang yang menjanjikan, terutama dalam proyek penelitian bersama. Bunkyo Gakuin University berencana melakukan penelitian tentang dampak cuaca terhadap kesehatan, yang membutuhkan digitalisasi data. Keahlian data sains dari UI dan UIN Syarif Hidayatullah dinilai sangat relevan untuk proyek ini, termasuk pengumpulan data yang melibatkan mahasiswa dari kedua universitas Indonesia.
Shimada menekankan pentingnya pertukaran pelajar dengan latar belakang budaya yang berbeda untuk mengembangkan sumber daya manusia yang mampu berperan aktif dalam komunitas global. "Saya yakin bahwa melalui pertukaran mahasiswa dengan latar belakang budaya yang berbeda, kita dapat berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia yang mampu memainkan peran aktif dalam komunitas global," kata Shimada. Tujuan utamanya adalah untuk berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.
Program pertukaran pelajar dan dosen menjadi salah satu fokus utama kerja sama ini. UIN Syarif Hidayatullah, sebagai universitas Islam negeri pertama di Indonesia dan salah satu lembaga pendidikan Islam terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pertukaran pengetahuan dan budaya dengan Bunkyo Gakuin University. Pertukaran ini diharapkan akan memperkaya wawasan akademik dan memperluas jaringan kerja sama internasional kedua universitas.
Selain pertukaran pelajar dan dosen, kerja sama ini juga akan mencakup proyek penelitian bersama yang mempromosikan pemahaman multikultural. Penelitian ini akan memanfaatkan keahlian dan sumber daya dari ketiga universitas yang terlibat, menghasilkan riset yang berkualitas dan berdampak bagi masyarakat internasional.
Peran Sakuranesia Foundation
Sakuranesia Foundation berperan sebagai jembatan dalam memfasilitasi kerja sama ini. Para pendiri yayasan, Tovic Rustam dan Sakura Ijuin, menyaksikan langsung penandatanganan MoU dan menekankan komitmen mereka untuk melanjutkan warisan pendidikan yang luar biasa bagi generasi mendatang. "Kami ingin melanjutkan warisan pendidikan yang luar biasa yang telah diletakkan oleh pendahulu kami untuk generasi berikutnya dengan menjadi jembatan antara kedua negara," ujar Ijuin.
Partisipasi pihak lain juga turut mendukung terwujudnya kerja sama ini. Pertemuan antara Bunkyo Gakuin University dan UI difasilitasi oleh Eko Waludi, direktur PT. UI Corpora, perusahaan holding milik UI. Sementara itu, pertemuan antara Bunkyo Gakuin University dan UIN Syarif Hidayatullah diinisiasi oleh Baiq Hana Susanti, dosen UIN Syarif Hidayatullah dan direktur sekaligus salah satu pendiri Artificial Intelligence Center Indonesia (AiCI).
MoU ini menandai dimulainya babak baru dalam kerja sama pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Jepang. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan tercipta hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan antara ketiga universitas yang terlibat, serta berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan global.
Program-program yang akan segera dijalankan meliputi pertukaran mahasiswa internasional, lokakarya pemahaman antar budaya, dan proyek penelitian multikultural. Kerja sama internasional yang berkelanjutan ini diharapkan dapat dibangun di atas nilai-nilai budaya bersama dan saling menghormati antara kedua negara.
Kesimpulan
Kerja sama antara UI, UIN Syarif Hidayatullah, dan Bunkyo Gakuin University menandai tonggak penting dalam pengembangan pendidikan tinggi dan pertukaran budaya internasional. Dengan berbagai program yang direncanakan, kerja sama ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat luas di kedua negara.