UI Kukuhkan Guru Besar Baru, Pakar Rekayasa Jaringan Tulang Rahang
Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Lisa Rinanda Amir sebagai guru besar tetap dalam Ilmu Biologi Oral, fokus pada riset regenerasi tulang rahang lewat rekayasa jaringan.
![UI Kukuhkan Guru Besar Baru, Pakar Rekayasa Jaringan Tulang Rahang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/200037.935-ui-kukuhkan-guru-besar-baru-pakar-rekayasa-jaringan-tulang-rahang-1.jpg)
Prof. Lisa Rinanda Amir, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI), resmi menyandang gelar Guru Besar Tetap dalam Ilmu Biologi Oral. Pengukuhan ini menjadikan beliau sebagai guru besar ke-8 UI di tahun 2025. Acara pengukuhan berlangsung di Depok pada tanggal 2 Februari 2025, ditandai dengan pidato berjudul "Potensi Pemulihan Tulang Rahang Melalui Rekayasa Jaringan: Transformasi Pendekatan Kedokteran Gigi Regeneratif".
Dalam pidatonya, Prof. Lisa memaparkan risetnya yang intensif mengenai rekayasa jaringan sebagai solusi perawatan kerusakan jaringan yang signifikan. Rekayasa jaringan tulang, menurutnya, menawarkan regenerasi tulang yang lebih efektif dibandingkan metode konvensional. Penelitian ini telah beliau rintis selama 15 tahun di Laboratorium Biologi Oral FKG UI.
Salah satu fokus penelitiannya adalah penggunaan sel punca, khususnya sel punca mesenkim. Sel punca jenis ini mudah didapat dari rongga mulut dan memiliki keunggulan karena berasal dari krista neural kranial—bagian yang berperan dalam perkembangan kraniofasial, termasuk bibir dan langit-langit. Sel punca mesenkim dari regio maksillofasial juga memiliki potensi proliferasi tinggi dan kemampuan membentuk jaringan tulang yang baik.
Penelitian kolaboratif antara Prof. Lisa dan timnya, melibatkan Cleft Center RS Harapan Kita dan Tokyo Medical and Dental University, meneliti karakteristik sel punca mesenkim dari gigi pasien celah bibir langit-langit. Hasilnya menunjukkan potensi proliferasi dan diferensiasi sel punca dari gigi pasien celah bibir langit-langit sebanding dengan kelompok kontrol sehat.
Lebih lanjut, di bawah kondisi osteogenik, sel punca gigi pasien celah bibir langit-langit mampu membentuk nodul mineralisasi dan mengekspresikan gen osteogenik, menunjukan peran penting dalam pembentukan tulang. Meskipun demikian, penelitian juga mengidentifikasi lima gen yang diekspresikan secara berbeda (Differentially Expressed Genes/DEG) pada pasien celah bibir langit-langit, yaitu gen IGF1, Col10A1, FGFR1, MMP2, dan PHEX. Temuan ini membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut dalam memahami proses regenerasi tulang pada kasus-kasus spesifik.
Riset Prof. Lisa Rinanda Amir memberikan kontribusi signifikan pada perkembangan kedokteran gigi regeneratif, khususnya dalam upaya pemulihan tulang rahang. Penelitiannya yang komprehensif dan kolaboratif internasional membuka peluang baru dalam pengobatan dan perawatan pasien dengan kerusakan jaringan tulang yang luas.
Dengan pengukuhannya sebagai Guru Besar, diharapkan Prof. Lisa dapat terus menginspirasi dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran gigi di Indonesia. Semoga penelitiannya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.