Unand: Raih Rekor Pelantikan Guru Besar Tercepat se-Indonesia
Universitas Andalas (Unand) mencetak sejarah dengan melantik 37 guru besar baru pada tahun 2024, menjadikannya salah satu universitas tercepat dalam menghasilkan guru besar di Indonesia dan meraih berbagai prestasi akademik lainnya.

Universitas Andalas (Unand) di Sumatera Barat berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan melantik 37 guru besar baru pada tahun 2024. Pencapaian ini menjadikan Unand sebagai salah satu universitas tercepat di Indonesia dalam menghasilkan guru besar, sebuah capaian yang diumumkan langsung oleh Rektor Unand, Efa Yonnedi, di Padang pada Minggu lalu. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan dinamika dan produktivitas lingkungan akademik Unand, tetapi juga menegaskan komitmen kampus dalam memajukan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Rektor Efa Yonnedi menjelaskan bahwa pelantikan 37 guru besar baru merupakan rekor sejarah bagi Unand. Hal ini menunjukkan kualitas dan dedikasi sivitas akademika Unand dalam berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari kerja keras seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa dan alumni yang selalu mengharumkan nama almamater.
Lebih dari sekadar pencapaian jumlah guru besar, prestasi ini mencerminkan komitmen Unand dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Unand juga menunjukkan keberhasilan dalam berbagai aspek lain, termasuk dalam hal pemeringkatan internasional dan kontribusi pada indeks sains dan teknologi nasional.
Prestasi Akademik Unand yang Mengesankan
Selain rekor pelantikan guru besar, Unand juga meraih berbagai prestasi membanggakan di kancah nasional dan internasional. Pada tahun 2024, Unand berhasil menempati posisi 1501+ dalam Times Higher Education World University Rankings (THE WUR), sebuah pemeringkatan universitas bergengsi dunia. Tidak hanya itu, Unand juga masuk dalam peringkat Top 201-250 THE WUR Interdisciplinary Science Research, menunjukkan kekuatan riset interdisipliner di kampus tersebut.
Di tingkat nasional, Unand berhasil menempati posisi ke-6 dalam Science and Technology Index (SINTA), sebuah indikator kinerja perguruan tinggi di Indonesia. Posisi ini menempatkan Unand di bawah universitas-universitas ternama seperti Universitas Gadah Mada, Airlangga University, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, dan Universitas Brawijaya. Prestasi ini menunjukkan kualitas riset dan inovasi yang dihasilkan oleh Unand.
Peningkatan jumlah mahasiswa asing dan proporsi mahasiswa pascasarjana di atas 20 persen juga turut memperkuat atmosfer internasionalisasi di Unand. Hal ini sejalan dengan komitmen Unand untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dan bermartabat di tingkat nasional maupun internasional.
Komitmen Unand sebagai Kampus Berdampak
Rektor Efa Yonnedi menekankan komitmen Unand untuk menjadi kampus yang berdampak nyata bagi masyarakat dan pembangunan nasional. Hal ini sejalan dengan program Diktisaintek Berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Unand berupaya untuk menjadi pusat pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan masyarakat dan dunia industri, bukan sekadar slogan, melainkan gerakan nyata.
Program "Kampus Berdampak" mendorong dosen, mahasiswa, dan institusi untuk memberikan kontribusi nyata dalam menjawab tantangan pembangunan nasional dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Unand berkomitmen untuk terus bergerak maju dan berkontribusi pada kemajuan bangsa melalui berbagai program dan kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan berbagai prestasi yang telah diraih, Unand membuktikan diri sebagai perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional. Komitmen Unand untuk menjadi kampus berdampak menunjukkan dedikasi kampus dalam berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih baik.
Keberhasilan Unand ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas dan berkontribusi pada kemajuan bangsa. Dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, perguruan tinggi Indonesia dapat berperan lebih besar dalam pembangunan nasional dan internasional.