UNDP Indonesia Dorong Investasi untuk Inovasi Ekonomi Biru Asia Tenggara
UNDP Indonesia berkomitmen menghubungkan inovator ekonomi biru Asia Tenggara dengan investor, didukung pendanaan dari Jepang dan Sekretariat ASEAN untuk pengembangan produk-produk inovatif.

Jakarta, 19 Februari 2024 - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) di Indonesia, bersama para mitranya, menunjukkan komitmen kuat untuk menghubungkan para inovator Asia Tenggara dengan investor potensial. Hal ini bertujuan untuk mendanai pengembangan produk-produk inovatif mereka, khususnya di sektor ekonomi biru. Agenda ini diwujudkan melalui ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching yang diselenggarakan di Jakarta.
Dalam acara tersebut, sebanyak 60 inovasi ekonomi biru terbaik dari negara-negara ASEAN dan Timor Leste dipamerkan. Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shimamura, menekankan pentingnya investasi bagi pertumbuhan inovasi-inovasi ini. "Harus diakui, mereka membutuhkan investasi untuk berkembang, dan karena itulah kami berkomitmen menciptakan sebanyak mungkin peluang untuk mempertemukan (inovator dengan investor)," ujar Norimasa.
Acara ini menjadi momentum berharga bagi para inovator untuk bertemu dengan calon investor yang dapat membantu pengembangan produk dan penemuan mereka. UNDP melihat potensi besar dalam kolaborasi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
Dukungan Investasi dan Pembinaan Inovasi
Norimasa Shimamura menyoroti kontribusi signifikan dari Pemerintah Jepang sebesar 3,8 juta dolar AS (sekitar Rp62 miliar) untuk pembinaan 60 inovasi tersebut. Dukungan penuh juga diberikan oleh Sekretariat ASEAN. Hal ini menunjukkan komitmen internasional yang kuat terhadap pengembangan inovasi di kawasan ini.
UNDP memanfaatkan jaringan kantor perwakilan nasional di seluruh Asia Tenggara, termasuk Akademi SDGs dan layanan dukungan UMKM di Indonesia, untuk mendukung inovasi. Mereka juga akan membangun "jaringan alumni" yang menghubungkan para inovator terpilih dari ASEAN Blue Innovation Challenge (ABIC).
Tujuannya adalah untuk menciptakan transfer pengetahuan antar generasi inovator, sehingga gagasan-gagasan baru dapat terus bermunculan dan berkembang. "Para inovator yang terpilih kali ini diharapkan dapat menurunkan ilmunya kepada generasi selanjutnya supaya gagasan-gagasan baru dapat terus muncul," kata Norimasa.
Inovasi Ekonomi Biru yang Dipamerkan
Inovasi-inovasi yang dipamerkan mencakup empat aspek utama: pariwisata berkelanjutan, perikanan, mitigasi perubahan iklim, dan penanganan sampah plastik di laut. Beberapa inovasi yang menarik perhatian termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi penyakit ikan dan budidaya rumput laut di laut dalam dengan bantuan tenaga surya.
Inovasi-inovasi ini menunjukkan potensi besar ekonomi biru dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi berbagai tantangan lingkungan dan ekonomi. UNDP berharap dapat terus mendukung pengembangan dan implementasi inovasi-inovasi ini di seluruh Asia Tenggara.
Dengan dukungan pendanaan dan pembinaan yang komprehensif, diharapkan para inovator dapat mengembangkan produk-produk mereka dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Asia Tenggara. Komitmen UNDP ini menjadi langkah penting dalam mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.