Unej Bongkar Sindikat Perjokian UTBK SNBT 2025: Perangkat Canggih Ditemukan!
Universitas Jember mengungkap sindikat perjokian UTBK SNBT 2025 dengan mengamankan perangkat elektronik canggih yang diduga digunakan untuk akses ilegal ke komputer peserta ujian.

Universitas Jember (Unej) berhasil mengungkap dugaan sindikat perjokian dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025. Pengungkapan ini berawal dari peringatan Panitia Pusat SNPMB terkait potensi akses jarak jauh (remote access) ke komputer peserta ujian di salah satu lokasi UTBK Unej pada 23 April hingga 3 Mei 2025. Pihak Unej langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan sejumlah perangkat elektronik yang diduga kuat digunakan untuk melakukan kecurangan tersebut.
Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pusat UTBK Unej, Prof. Bayu Taruna, mengungkapkan bahwa perangkat yang ditemukan terdiri dari dua mini personal computer (PC), satu router, dan Uninterruptible Power Supply (UPS). Perangkat-perangkat tersebut ditemukan tersembunyi di dalam kardus printer di sebuah ruangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unej. Penemuan ini terjadi setelah tim IT Unej melacak sumber remote access yang mencurigakan selama pelaksanaan UTBK.
"Kami sudah menemukan perangkat proxy tersembunyi... terdiri atas 2 mini PC, 1 router, dan UPS dalam kardus printer yang diduga digunakan untuk akses masuk ke komputer peserta UTBK," jelas Prof. Bayu. Lokasi tersembunyi perangkat ini, yang diapit oleh dua printer yang tidak digunakan di atas lemari, menunjukkan adanya upaya pengelabuan yang terencana. Prof. Bayu menduga kuat perangkat tersebut merupakan bagian dari sindikat perjokian yang telah beroperasi sejak Oktober 2024.
Pengungkapan Sindikat Perjokian UTBK di Unej
Tim IT Unej berhasil melacak sumber remote access yang mengarah ke Kota Surabaya. Prof. Bayu menjelaskan bahwa aplikasi yang digunakan dalam perangkat proxy tersebut dibuat pada tahun 2019, dan harga satu paket perangkat diperkirakan lebih dari Rp10 juta. Hal ini menunjukkan perencanaan yang matang dan terstruktur dari sindikat perjokian ini. "Aplikasi yang ditanam di proxy itu dibuat pada 2019 dan harga satu paket perangkat itu lebih dari Rp10 juta. Kami tanya kepada pegawai honorer yang memasang perangkat itu di FEB, ternyata yang bersangkutan sudah menerima dalam bentuk rakitan seperti itu, sehingga sangat rapi dan terencana," ujar Prof. Bayu.
Lebih lanjut, Prof. Bayu mengungkapkan bahwa pihak Unej telah mendapatkan aplikasi klien dan aplikasi server yang digunakan oleh sindikat tersebut. Setelah UTBK selesai, akan dilakukan simulasi untuk mengetahui mekanisme perjokian jarak jauh yang dilakukan. "Sudah dipastikan ada unsur kesengajaan dan memang hal itu direncanakan jauh-jauh hari untuk melakukan perjokian UTBK SNBT melalui remote acces dari pihak luar ke komputer peserta. Bisa jadi tidak hanya terjadi di Unej, namun PTN lainnya," tambahnya.
Unej telah mengambil tindakan tegas terhadap pegawai honorer FEB yang terlibat, dengan memberikan sanksi berupa pemecatan dan larangan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sementara itu, peserta ujian yang terlibat langsung didiskualifikasi.
Langkah Antisipasi Kejadian serupa
Kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kecurangan dalam pelaksanaan UTBK. Pentingnya pengamanan sistem dan pengawasan yang ketat perlu menjadi perhatian utama untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang. Selain itu, kerjasama antar instansi, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Kominfo), sangat krusial dalam melacak dan menindak sindikat perjokian seperti ini.
Penemuan perangkat canggih yang digunakan dalam sindikat perjokian ini juga menunjukkan betapa terorganisirnya jaringan ini. Oleh karena itu, diperlukan strategi pencegahan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk menjaga integritas UTBK SNBT di tahun-tahun mendatang. Peningkatan sistem keamanan siber dan pelatihan bagi petugas pengawas UTBK juga menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan.
Dengan terungkapnya kasus ini, diharapkan dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan UTBK SNBT. Upaya pencegahan dan penindakan yang tegas perlu terus dilakukan untuk memastikan proses seleksi mahasiswa baru berjalan dengan jujur, adil, dan transparan.
Pihak Unej juga akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki lebih lanjut jaringan sindikat perjokian ini dan membawa para pelakunya ke meja hukum. Hal ini penting untuk memberikan efek jera dan mencegah terjadinya kecurangan serupa di masa mendatang.