Unesa Beri Penghargaan pada Pemenang Tiga Pemeringkatan Dunia
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan penghargaan kepada berbagai lembaga dalam dan luar negeri atas prestasi mereka dalam bidang olahraga, seni-budaya, dan disabilitas berdasarkan tiga pemeringkatan yang diselenggarakan Unesa.

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) baru-baru ini memberikan penghargaan kepada berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri, atas komitmen mereka yang luar biasa di bidang olahraga, seni budaya, dan disabilitas. Penyerahan penghargaan dilakukan di kampus Unesa pada Selasa, 4 Juli 2023.
Penghargaan ini merupakan buah dari tiga program pemeringkatan yang diinisiasi Unesa: Unesa-Dimetric (bidang disabilitas), Unesa-Artric (bidang seni-budaya), dan Unesa-Sporttric (bidang olahraga). Ketiga program ini menilai berbagai aspek penting dalam masing-masing bidang.
Wakil Rektor III Unesa, Bambang Sigit Widodo, menjelaskan beberapa kriteria penilaian. Untuk Unesa-Sporttric, misalnya, fokusnya ada pada komitmen pengembangan olahraga, fasilitas yang tersedia, dan bagaimana olahraga diintegrasikan dalam kehidupan sivitas akademika. Aspek lain yang dinilai adalah kontribusi lembaga dalam mencetak atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, serta kualitas tenaga profesional di bidang olahraga.
Unesa-Dimetric, di sisi lain, mengevaluasi layanan dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Sementara Unesa-Artric berfokus pada pengembangan seni dan budaya, pelestarian kearifan lokal, serta bagaimana budaya diangkat sebagai jati diri bangsa Indonesia. "Kemajuan Indonesia bukan hanya soal ekonomi, tapi juga potensi di bidang olahraga, seni budaya, dan disabilitas," ujar Bambang, menekankan pentingnya pemeringkatan ini.
Direktur Inovasi, Pemeringkatan, dan Publikasi Ilmiah Unesa, Nadi Suprapto, menambahkan bahwa Unesa-Dimetric telah berlangsung dua periode, sementara Unesa-Artric dan Unesa-Sporttric baru menyelesaikan periode pertama. Partisipasi dalam ketiga pemeringkatan ini sangat tinggi, dengan puluhan lembaga dari dalam dan luar negeri ikut serta. Proses penilaian melibatkan tim internal Unesa dan pakar eksternal.
Nadi juga menjelaskan bahwa pemeringkatan ini sejalan dengan Asta-Cita Unesa, khususnya butir keempat yang menekankan pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, dan pemberdayaan penyandang disabilitas serta seni budaya. Pemeringkatan diharapkan dapat mendorong perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas dan relevansi program mereka demi menciptakan masyarakat yang inklusif, sehat, dan berbudaya.
Berikut daftar beberapa pemenang dari masing-masing kategori pemeringkatan: Unesa-Dimetric dimenangkan oleh University of Alicante (Spanyol) di posisi pertama, disusul The Open University (UK) dan Universitas Negeri Surabaya sendiri. Untuk Unesa-Artric, Universitas Sebelas Maret meraih posisi pertama, diikuti Unesa dan Institut Seni Indonesia Surakarta. Terakhir, Unesa-Sporttric dimenangkan oleh Universiti Malaysia Terengganu, dengan Unesa dan Mariano Marcos State University (Filipina) di posisi berikutnya. Daftar lengkap pemenang dapat dilihat di situs resmi Unesa.