Undana Kupang Fasilitasi Enam Peserta Disabilitas Ikuti UTBK SNBT
Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menunjukkan komitmennya terhadap inklusi dengan memfasilitasi enam peserta disabilitas dalam UTBK SNBT, membuktikan keseriusan kampus dalam memberikan kesempatan pendidikan yang setara.

Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menorehkan prestasi inklusi dengan memfasilitasi enam peserta disabilitas dalam mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun ini. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Undana dalam memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Proses pelaksanaan ujian berjalan lancar berkat pengawasan ketat dan persiapan yang matang dari pihak kampus.
Keenam peserta disabilitas tersebut terdiri dari beragam jenis disabilitas: tiga peserta tuna runggu, satu tuna wicara, satu tuna daksa, dan satu tuna netra. Mereka mengikuti ujian bersama 11.441 peserta lainnya di Undana. Rektor Undana, Prof. Dr. Maxs Sanam, menyatakan bahwa partisipasi peserta disabilitas ini menjadi bukti nyata komitmen Undana terhadap penyandang disabilitas di NTT. Hal ini menunjukkan bahwa Undana tidak hanya sekedar menyediakan fasilitas, tetapi juga berkomitmen untuk menjamin kelancaran proses pembelajaran mereka di masa mendatang.
Proses pelaksanaan UTBK SNBT di Undana diawasi secara ketat oleh tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang ditunjuk langsung oleh Rektor. Tim Monev, yang beranggotakan Lembaga Pengembangan Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LPSM), memantau seluruh proses, mulai dari persiapan dokumen, pengambilan naskah soal, hingga pelaksanaan ujian itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk memastikan mutu dan keadilan dalam proses seleksi nasional tersebut, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Fasilitas Ramah Disabilitas dan Komitmen Undana
Undana tidak hanya menyediakan fasilitas ujian yang ramah disabilitas, tetapi juga menjamin kelancaran proses pembelajaran bagi mahasiswa disabilitas di masa mendatang. Rektor Undana menegaskan bahwa Undana mengadopsi SOP dari pemerintah pusat untuk memastikan pembelajaran berjalan lancar bagi semua mahasiswa tanpa terkecuali. “Tidak boleh ada perbedaan perlakuan antara mahasiswa disabilitas dan non-disabilitas,” tegas Prof. Dr. Maxs Sanam. Pernyataan ini menunjukkan komitmen kuat Undana untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan setara.
Ketua Seksi Monev Undana, Dr. Jacob Ratu, menambahkan bahwa pengawasan ketat dilakukan dalam setiap tahapan pelaksanaan UTBK SNBT. LPSM, yang ditunjuk langsung oleh Rektor, bertanggung jawab untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai SOP. “Kami ditugaskan melakukan Monev mulai dari persiapan dokumen, data dukung, pengambilan naskah, hingga pelaksanaan ujian, semua kami pantau untuk menjamin mutu sesuai SOP,” ungkap Dr. Jacob Ratu. Pengawasan yang ketat ini menjamin kualitas dan keadilan dalam proses seleksi.
Komitmen Undana dalam memfasilitasi peserta disabilitas ini patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa kampus tersebut tidak hanya fokus pada kuantitas peserta, tetapi juga pada kualitas inklusi dan kesetaraan kesempatan. Dengan menyediakan fasilitas yang memadai dan pengawasan yang ketat, Undana memberikan contoh nyata bagaimana sebuah lembaga pendidikan tinggi dapat berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
Pelaksanaan UTBK SNBT di Undana Berjalan Lancar
Pelaksanaan UTBK SNBT hari pertama di Undana berjalan lancar. Hal ini merupakan hasil dari komitmen kuat seluruh jajaran kampus untuk menjaga kualitas dan keadilan dalam proses seleksi nasional. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kesiapan infrastruktur kampus, tetapi juga menunjukkan kesiapan sumber daya manusia dalam mendukung proses seleksi yang inklusif dan adil. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain di Indonesia.
Partisipasi aktif enam peserta disabilitas dalam UTBK SNBT di Undana merupakan langkah maju yang signifikan dalam mewujudkan pendidikan inklusif di Indonesia. Undana telah menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang setara dan mendukung bagi semua mahasiswa, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik mereka. Semoga langkah ini dapat menginspirasi perguruan tinggi lain untuk mengikuti jejak Undana dalam menciptakan akses pendidikan yang setara bagi semua.
Keberhasilan pelaksanaan UTBK SNBT di Undana menjadi bukti nyata bahwa dengan komitmen dan perencanaan yang matang, proses seleksi nasional dapat berjalan lancar dan inklusif. Hal ini juga menunjukkan bahwa Undana berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan kampus yang ramah dan mendukung bagi seluruh mahasiswa.
Dengan adanya fasilitas yang memadai dan pengawasan yang ketat, Undana telah berhasil menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif bagi para peserta UTBK SNBT, termasuk peserta disabilitas. Ini merupakan contoh nyata bagaimana sebuah perguruan tinggi dapat berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.