Unpatti Gandeng Pemprov Maluku Tingkatkan Pengendalian Rabies di Ambon
Unpatti bersama Pemprov Maluku meningkatkan pengendalian dan pencegahan rabies di Ambon dengan kolaborasi lintas sektor dan vaksinasi hewan.

Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon melalui Ikatan Alumni Unpatti (Ikapatti) Fakultas Pertanian meningkatkan upaya pengendalian dan pencegahan rabies. Kegiatan ini dilakukan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan berbagai pemangku kepentingan terkait. Tujuannya adalah menekan kasus rabies di Kota Ambon dan wilayah sekitarnya melalui kolaborasi lintas sektor yang semakin aktif.
Dekan Fakultas Pertanian Unpatti, Prof. August Ernest Pattiselano, menyatakan bahwa penanganan rabies di Kota Ambon menunjukkan keseriusan yang meningkat. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor semakin aktif untuk menekan bahaya rabies ini. Upaya ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Ikapatti, Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dinas Pertanian Kota Ambon, UPTD Balai Perbibitan Ternak, Laboratorium Kesehatan Hewan, hingga Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah distribusi sekitar 2.000 dosis vaksin rabies. Vaksin ini telah digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Ambon untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan-hewan yang berisiko tinggi. Langkah ini diharapkan dapat memutus rantai penyebaran virus rabies di wilayah tersebut.
Distribusi Vaksin Rabies dan Edukasi Masyarakat
Keterlibatan Faperta Unpatti melalui Ikapatti semakin memperkuat komitmen sosial kampus dalam mendukung pemberantasan rabies di Provinsi Maluku. Hal ini juga merupakan bentuk tanggung jawab moral alumni terhadap permasalahan kesehatan masyarakat dan hewan yang semakin mendesak. Peran alumni juga dilakukan melalui edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya rabies, pentingnya vaksinasi hewan peliharaan, serta pencegahan penularan virus melalui pendekatan berbasis komunitas.
Prof. August Ernest Pattiselano menambahkan, keterlibatan alumni tidak hanya terbatas pada distribusi vaksin. Mereka juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi hewan peliharaan. Edukasi ini dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan penyuluhan langsung ke masyarakat.
“Hal ini juga merupakan bentuk tanggung jawab moral alumni terhadap permasalahan kesehatan masyarakat dan hewan yang semakin mendesak," ujar Prof. August Ernest Pattiselano.
Koordinasi Lintas Sektor untuk Eliminasi Rabies 2029
Perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Rifai Bennu Nur, menjelaskan bahwa koordinasi lintas sektor dalam kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan penanganan rabies antara instansi pusat dan daerah. Koordinasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari rantai dingin vaksin hingga metode penyuntikan.
“Kami ingin menyamakan persepsi dan teknis, mulai dari rantai dingin vaksin, metode penyuntikan, hingga pembinaan tenaga medis veteriner. Kolaborasi ini hadir agar Maluku bisa benar-benar bebas rabies pada tahun 2029,” ujar Rifai Bennu Nur.
Berdasarkan data dari Laboratorium Kesehatan Hewan, sejak Januari hingga April 2024, hampir 100 sampel masuk untuk pengujian, dengan sekitar 20 persen di antaranya terkonfirmasi positif rabies. Rifai Bennu Nur juga menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar tidak membebaskan hewan peliharaan sembarangan dan tetap menjalankan vaksinasi secara rutin.
Upaya bersama antara Unpatti, Pemprov Maluku, dan berbagai pihak terkait ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengendalian dan pencegahan rabies di Ambon. Dengan koordinasi yang baik dan partisipasi aktif dari masyarakat, Maluku optimis dapat mencapai target bebas rabies pada tahun 2029.