Wagub Jatim Sebut Universitas Terbuka Model Pembelajaran Masa Depan
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, memuji Universitas Terbuka (UT) sebagai model pembelajaran masa depan yang fleksibel dan aplikatif, memotivasi lebih dari 700 mahasiswa baru.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyatakan bahwa Universitas Terbuka (UT) merupakan model pendidikan masa depan yang inovatif. Pernyataan ini disampaikan Emil saat menghadiri Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) UT Surabaya secara daring pada Sabtu, 22 Februari 2024. Kehadirannya diharapkan dapat menginspirasi 731 mahasiswa baru UT dari berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk Jombang, Mojokerto, Kediri, Tuban, dan Bojonegoro.
Emil menekankan fleksibilitas UT sebagai kekuatan utama. Sistem pembelajaran UT memungkinkan mahasiswa belajar kapan pun dan di mana pun, tanpa terikat ruang dan waktu. Hal ini sangat relevan dengan perkembangan zaman yang menuntut kecepatan dan kemudahan akses informasi. Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa sistem pembelajaran UT tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga menekankan pada aplikasi praktis dalam kehidupan nyata.
Sebagai contoh nyata, Emil mencontohkan istrinya, Arumi Bachsin, yang juga tengah menempuh pendidikan di UT. Hal ini membuktikan bahwa siapa pun, termasuk ibu rumah tangga dan guru PAUD, dapat melanjutkan pendidikan tinggi melalui UT. Emil juga membandingkan pengalaman belajar di UT dengan perguruan tinggi konvensional, dan menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan mencolok, terutama dengan semakin banyaknya pilihan metode belajar selain tatap muka.
Universitas Terbuka: Fleksibilitas dan Aksesibilitas
Direktur UT Surabaya, Dr. Suparti, M.Pd., turut menyampaikan sambutannya. Ia berharap kehadiran Emil dapat memotivasi para mahasiswa baru yang memiliki latar belakang dan rentang usia beragam, mulai dari 18 hingga 56 tahun. Keberagaman ini, menurut Suparti, menjadi bukti bahwa semangat belajar dapat dimiliki oleh siapa pun, tanpa memandang usia atau latar belakang.
Suparti menjelaskan tujuan OSMB UT Surabaya. Orientasi ini bertujuan untuk mengenalkan secara komprehensif sistem pembelajaran jarak jauh UT, termasuk modul-modul yang telah disiapkan sebelum program studi dimulai. Selain itu, UT juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dan pencegahan plagiarisme.
UT berkomitmen untuk memastikan setiap mahasiswa memahami etika akademik dan menjunjung tinggi integritas dalam proses belajar. Hal ini tercermin dalam sistem pembelajaran yang terstruktur dan pengawasan yang ketat untuk mencegah kecurangan akademik. Dengan demikian, UT memastikan kualitas lulusan yang berintegritas dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Model Pembelajaran yang Relevan
Konsep pembelajaran UT yang fleksibel dan berbasis teknologi informasi sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat modern. Mahasiswa dapat mengatur waktu belajar sesuai dengan kesibukan mereka, sehingga tidak mengganggu aktivitas lain. Hal ini menjadi nilai tambah UT dibandingkan dengan perguruan tinggi konvensional yang lebih kaku dalam hal waktu dan tempat belajar.
Model pembelajaran UT juga mendorong kemandirian dan tanggung jawab mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk aktif mencari informasi dan mengelola waktu belajar mereka sendiri. Hal ini melatih mahasiswa untuk lebih disiplin dan mandiri, keterampilan yang sangat penting dalam dunia kerja.
Dengan sistem pembelajaran yang terstruktur dan dukungan teknologi yang memadai, UT mampu memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat luas, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan waktu dan mobilitas. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan di Indonesia.
Universitas Terbuka telah membuktikan diri sebagai model pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan fleksibilitas dan aksesibilitasnya, UT membuka peluang bagi siapa pun untuk meraih pendidikan tinggi, tanpa terhalang oleh batasan geografis atau waktu.