Wamendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Pemda Dukung Program Pemerintah Pusat
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya sinergi antar pemerintah daerah (Pemda) dalam mendukung program strategis pemerintah pusat untuk mewujudkan Indonesia maju dan keluar dari jebakan pendapatan menengah.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah (Pemda) dalam mendukung program-program strategis pemerintah pusat. Pernyataan ini disampaikannya dalam Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (29/4).
Bima Arya menjelaskan bahwa APEKSI berperan krusial dalam membangun sinergi antar daerah, sekaligus menjadi wadah untuk memperkuat semangat kebersamaan. Indonesia, menurutnya, menghadapi tantangan besar untuk menjadi negara maju, termasuk keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap).
Ia menambahkan, "Cita-cita besar Bapak Presiden adalah membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah." Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan upaya besar, termasuk efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa mengorbankan pelayanan dasar masyarakat.
Program Prioritas Pemerintah dan Kolaborasi Daerah
Beberapa program prioritas pemerintah yang disebutkan Bima Arya antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), pemeriksaan kesehatan gratis, dan penguatan koperasi desa dan kelurahan melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Keberhasilan program-program ini sangat bergantung pada kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah.
Bima Arya yang mendapat penugasan dari Menteri Dalam Negeri untuk melakukan sinkronisasi, sinergi, dan akselerasi program-program pemerintah, menekankan pentingnya dukungan penuh dari Pemda. Ia juga menjelaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran bukan bertujuan mengurangi kualitas pelayanan publik, melainkan untuk mengalokasikan anggaran secara lebih efektif dan efisien.
Sebagai contoh, anggaran perjalanan dinas dapat dialihkan ke sektor pendidikan dan kesehatan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan kemandirian fiskal. "Efisiensi adalah untuk kemandirian fiskal," tegas Bima Arya.
Efisiensi Anggaran dan Kemandirian Fiskal
Wamendagri Bima Arya menjelaskan lebih lanjut tentang pentingnya efisiensi anggaran. Menurutnya, efisiensi bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan, melainkan mengoptimalkan penggunaan anggaran. Dengan mengalokasikan dana dengan lebih bijak, pemerintah dapat mencapai kemandirian fiskal dan mendukung program-program prioritas.
Ia memberikan contoh nyata, seperti pengalihan anggaran perjalanan dinas ke sektor pendidikan dan kesehatan. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, Wamendagri juga menekankan pentingnya peran APEKSI dalam mendorong kolaborasi antar pemerintah daerah. Dengan adanya wadah seperti APEKSI, diharapkan sinergi dan koordinasi antar daerah dapat berjalan lebih efektif dan efisien dalam mendukung program-program pemerintah pusat.
Kegiatan di Bukittinggi
Setelah Muskomwil I APEKSI 2025, Wamendagri Bima Arya bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan nama Jalan Haji Usmar Ismail di Kota Bukittinggi. Mereka juga mengunjungi Rumah Bung Hatta bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bukittinggi.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghargai sejarah dan tokoh-tokoh penting Indonesia. Rumah Bung Hatta merupakan salah satu situs bersejarah yang penting dan perlu dijaga kelestariannya.
Kesimpulannya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat krusial untuk keberhasilan program-program pemerintah dan terwujudnya Indonesia sebagai negara maju. Efisiensi anggaran merupakan kunci untuk mencapai kemandirian fiskal dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.