Mendes Yandri Ajak Kepala Daerah Bangun Desa sebagai Sentra Ekonomi Baru
Menteri Desa PDT Yandri Susanto mengajak kepala daerah se-Indonesia untuk menjadikan desa sebagai sentra ekonomi baru guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya melalui program Makan Bergizi Gratis.

Jakarta, 25 Februari 2024 - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT) Yandri Susanto menyerukan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi di desa. Inisiatif ini bertujuan menciptakan sentra-sentra ekonomi baru di tingkat desa, meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, dan mendorong angka harapan hidup yang lebih tinggi. Seruan ini disampaikan dalam acara Retret Kepala Daerah 2025-2030 di Lembah Gunung Tidar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dalam orasinya, Mendes Yandri menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah desa. Ia melihat desa sebagai ujung tombak pembangunan di berbagai tingkatan, mulai dari kabupaten/kota hingga nasional. Kerja sama yang erat dan gotong royong antar instansi dinilai krusial untuk mempercepat pemerataan ekonomi di Indonesia. "Saya berharap dari pertemuan ini, bapak/ibu gubernur, bupati, dan wali kota kembali ke daerahnya masing-masing dengan semangat baru, wawasan segar, dan bisa memanfaatkan potensi desa masing-masing sebagai sentra ekonomi masyarakat," ungkap Mendes Yandri.
Lebih lanjut, Mendes Yandri mengajak kepala daerah untuk bergandeng tangan dengan pemerintah desa dalam membangun perekonomian pedesaan. Menurutnya, dengan memberdayakan desa, secara otomatis akan tercipta pemerataan ekonomi yang lebih merata di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. "Saya minta kepada gubernur dan bupati untuk berkolaborasi dengan kepala desa dalam membangun desa. Kalau desa kita bangun, desa kita sejahterakan, desa kita bahagiakan, desa kita makmurkan, otomatis kita menyelesaikan pemerataan ekonomi, sesuai Astacita Presiden Prabowo Subianto," tegas mantan Wakil Ketua MPR RI tersebut.
Membangun Desa sebagai Sentra Ekonomi
Mendes Yandri mendorong partisipasi aktif warga desa dalam pembangunan ekonomi. Ia menekankan pentingnya warga desa sebagai pelaku utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan desa. Salah satu contoh program yang dapat dimaksimalkan adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan melibatkan warga desa secara langsung, diharapkan akan tercipta rasa memiliki dan motivasi yang tinggi untuk menyukseskan program tersebut.
Program MBG ini dinilai sebagai peluang besar bagi desa untuk meningkatkan perekonomian lokal. Dengan menjadi penyuplai utama bahan pangan untuk program ini, desa dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warganya. Hal ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan sekitarnya.
Lebih jauh, Mendes Yandri juga menekankan pentingnya identifikasi dan pengembangan potensi ekonomi lokal di setiap desa. Setiap desa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda, dan pengembangan potensi ini harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing desa. Hal ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kebutuhan masyarakat desa.
Pemerintah daerah diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan potensi ekonomi lokal tersebut, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun akses permodalan. Dengan demikian, desa dapat menjadi sentra ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.
Kolaborasi dan Gotong Royong
Suksesnya program pembangunan ekonomi di desa sangat bergantung pada kolaborasi dan gotong royong antar berbagai pihak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat desa harus bekerja sama secara sinergis untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi dan koordinasi yang efektif sangat penting untuk memastikan program berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang optimal.
Selain itu, peran sektor swasta juga sangat penting dalam pengembangan ekonomi desa. Investasi dan kemitraan dengan sektor swasta dapat memberikan akses ke teknologi, pasar, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing produk desa.
Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen dari semua pihak, desa-desa di Indonesia dapat berkembang menjadi sentra-sentra ekonomi yang tangguh dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini akan berkontribusi pada terwujudnya pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
Program MBG, sebagai contoh, dapat menjadi lokomotif dalam pengembangan ekonomi desa. Dengan menjadi penyedia bahan pangan untuk program ini, desa dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warganya. Ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan sekitarnya. Keberhasilan program ini membutuhkan perencanaan yang matang, koordinasi yang efektif, dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan.
Pentingnya pemetaan potensi ekonomi lokal di setiap desa juga tidak dapat diabaikan. Setiap desa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda, dan pengembangan potensi ini harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing desa. Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam memfasilitasi pengembangan potensi ekonomi lokal tersebut, baik melalui pelatihan, pendampingan, maupun akses permodalan.
Kesimpulan
Inisiatif Mendes Yandri untuk menjadikan desa sebagai sentra ekonomi baru merupakan langkah strategis dalam upaya pemerataan ekonomi di Indonesia. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat desa, serta dukungan dari sektor swasta, sangat krusial untuk keberhasilan program ini. Dengan demikian, desa-desa di Indonesia dapat berkembang menjadi pusat-pusat ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.