Optimisme Mendes Yandri: Swasembada Pangan Segera Terwujud
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto optimistis swasembada pangan akan segera terwujud berkat kolaborasi berbagai pihak, ditandai dengan alokasi dana desa dan kegiatan panen raya di Ngawi.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT) Yandri Susanto menyatakan optimismenya terhadap terwujudnya swasembada pangan di Indonesia. Optimisme ini disampaikan saat beliau mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Pertanian Zulkifli Hasan dalam acara Perayaan #DemiIndonesia Mandiri Pangan 2025 di Desa Pangkur, Ngawi, Jawa Timur, Senin lalu. Keberhasilan ini, menurut Mendes Yandri, sangat bergantung pada kolaborasi berbagai pihak yang terlibat dalam sektor pertanian.
Acara tersebut diawali dengan tradisi methel, sebuah upacara panen perdana sebagai simbol rasa syukur sebelum panen raya. Tradisi ini juga menunjukkan penghormatan kepada alam dan hasil bumi Indonesia. Setelah methel, Mendes Yandri dan Menko Pangan Zulkifli Hasan secara simbolis menggelar panen raya, menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam mendukung sektor pertanian.
Lebih lanjut, Menko Pangan Zulkifli Hasan juga menyaksikan transaksi pembelian gabah langsung dari petani setempat dengan harga Rp6.500 per kilogram. Langkah ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap kesejahteraan petani dan stabilisasi harga gabah di pasaran. Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan percepatan swasembada pangan, mengingat pentingnya sektor ini bagi ketahanan pangan nasional.
Kolaborasi Kunci Swasembada Pangan
Mendes Yandri Susanto menekankan pentingnya kolaborasi dalam mencapai swasembada pangan. "Insya Allah, swasembada pangan yang kita impikan bakal segera terwujud jika ada kolaborasi," ujar Mendes Yandri. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah menyadari bahwa keberhasilan swasembada pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat saja, tetapi juga pemerintah daerah dan masyarakat luas.
Kementerian Desa PDT sendiri turut berperan aktif dalam upaya mewujudkan swasembada pangan. Kementerian ini telah mengalokasikan dana desa minimal Rp16 triliun untuk implementasi Program Ketahanan Pangan. Alokasi dana yang cukup besar ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pangan di tingkat desa.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di desa-desa, sehingga dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian swasembada pangan nasional. Keterlibatan aktif masyarakat desa dalam program ini juga menjadi kunci keberhasilannya.
Percepatan Swasembada Pangan: Fokus pada Komoditas Utama
Menko Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa percepatan swasembada pangan difokuskan pada komoditas penting seperti padi dan jagung sebagai sumber karbohidrat, serta ayam, telur, susu, dan daging sebagai sumber protein. Komoditas-komoditas ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, sehingga keberhasilan dalam meningkatkan produksinya sangat krusial.
Pemerintah pusat, melalui berbagai kebijakan dan program, terus berupaya mendukung peningkatan produksi komoditas-komoditas tersebut. Namun, dukungan dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Swasembada pangan bukan hanya sekadar target, tetapi juga merupakan kunci ketahanan pangan nasional. Ketahanan pangan yang kuat akan menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia, serta melindungi negara dari dampak negatif fluktuasi harga pangan global.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, serta dukungan alokasi dana yang memadai, optimisme terhadap terwujudnya swasembada pangan di Indonesia semakin besar. Perayaan #DemiIndonesia Mandiri Pangan 2025 di Ngawi menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan cita-cita tersebut.