Wamendes Ajak IAI Rancang Desa Berbasis Potensi Lokal, Bangun Indonesia dari Desa
Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) mengajak Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) merancang pengembangan desa berbasis potensi lokal untuk membangun Indonesia dari desa.

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDT), Ahmad Riza Patria, mengajak Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk berkolaborasi dalam perencanaan pengembangan desa. Permintaan ini disampaikan saat menerima audiensi IAI di Kantor Kemendes PDT, Jakarta, Jumat (7/3). Ariza, sapaan akrab Wamendes, menekankan pentingnya desain perencanaan yang memperhatikan potensi spesifik setiap desa.
Menurut Wamendes Ariza, desain perencanaan yang berbasis potensi lokal akan menjadi pedoman efektif dalam menentukan intervensi program pembangunan desa. Hal ini sangat krusial mengingat jumlah desa di Indonesia yang mencapai 75.265 desa. "Ini penting agar bisa dijadikan pedoman untuk menentukan intervensi program yang bakal digunakan untuk desa tersebut," ujar Ariza seperti dikutip dari keterangan resmi.
Lebih lanjut, Wamendes Ariza mengajak IAI untuk turut serta membangun desa di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa membangun desa sejatinya berarti membangun Indonesia. "Saya ajak IAI untuk turut membangun desa karena sejatinya bangun desa juga bangun Indonesia," tegasnya.
IAI sebagai Mitra Pembangunan Desa
Kemendes PDT menyadari pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun desa-desa di Indonesia. Jumlah desa yang sangat besar, serta tantangan pembangunan yang kompleks, mengharuskan pendekatan kolaboratif. IAI, dengan keahliannya di bidang perencanaan dan desain, dianggap sebagai mitra strategis dalam upaya ini.
Wamendes Ariza menjelaskan bahwa masih banyak desa di Indonesia yang membutuhkan perhatian serius. Sekitar 14 persen atau lebih dari 10.000 desa masih berstatus sangat tertinggal. Selain itu, masih terdapat sekitar 3.000 desa yang belum memiliki akses listrik, dan sekitar 22.000 desa belum terhubung internet.
Tantangan pembangunan desa tidak hanya terbatas pada infrastruktur. Wamendes Ariza mengidentifikasi tiga masalah utama: sumber daya manusia yang belum mumpuni, minimnya fasilitas dan infrastruktur, serta kendala pembiayaan dan permodalan. "Jika tiga persoalan ini teratasi, maka persoalan desa di Indonesia bisa teratasi," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Strategi Pembangunan Desa
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kemendes PDT memfokuskan strategi pembangunan pada pemberdayaan, pendampingan, dan pengawasan. Selain itu, Kemendes PDT juga aktif menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga lain, perguruan tinggi, LSM, media, dan organisasi kemasyarakatan.
Kolaborasi dengan IAI diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perencanaan dan desain pembangunan desa yang berkelanjutan. Dengan memperhatikan potensi lokal setiap desa, diharapkan program pembangunan dapat lebih tepat sasaran dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Peran IAI dalam mendesain pengembangan desa yang sesuai dengan potensi lokal diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan yang kompleks di desa-desa Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk membangun Indonesia dari desa.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pembangunan desa di Indonesia akan lebih terarah, terencana, dan berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pembangunan nasional.