Waspada! Ayam Gelonggongan di Jakarta Selatan Terkontaminasi Bakteri, Polisi Tangkap Pelaku
Konsumsi ayam gelonggongan di Jakarta Selatan berisiko terkontaminasi bakteri E-coli; pelaku ditangkap polisi dengan omzet 10 juta/hari.

Penemuan praktik penjualan ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menggegerkan warga. Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan mengungkapkan bahaya serius yang mengintai konsumen akibat konsumsi ayam tersebut. Praktik penyuntikan air kotor pada ayam, yang diduga mengandung bakteri E-coli, telah terungkap dan berpotensi menyebabkan kontaminasi bakteri pada konsumen.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Selatan, Hasudungan A. Sidabalok, menjelaskan bahwa air kotor yang digunakan untuk menyuntik ayam gelonggongan berasal dari sumber yang tidak diketahui dan tidak terjamin kebersihannya. Hal ini menyebabkan kualitas daging ayam menurun drastis, berpotensi membawa penyakit, dan membahayakan kesehatan masyarakat. Penyuntikan air kotor juga menyebabkan ayam lebih cepat busuk, berbau amis, dan meletus saat digoreng karena kandungan air yang berlebihan.
"Kualitas daging ayamnya pasti lebih buruk, karena air yang digunakan adalah air kotor di mana sumber airnya tidak diketahui dan bisa jadi terkontaminasi bakteri," ujar Hasudungan saat ditemui di Pasar Kebayoran Lama. Ia menambahkan bahwa ayam gelonggongan memiliki rasa yang berbeda dan tidak seenak ayam normal. Pihak Sudin KPKP Jakarta Selatan berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan rutin terhadap produk pangan yang dijual di pasar, khususnya Pasar Kebayoran Lama, untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.
Bahaya Ayam Gelonggongan dan Penangkapan Pelaku
Praktik ayam gelonggongan ini beroperasi di luar pengawasan pasar, sehingga sulit dipantau. Oleh karena itu, Sudin KPKP Jakarta Selatan mengimbau masyarakat untuk melaporkan kepada Dinas KPKP DKI, pihak kepolisian, atau pemerintah setempat jika menemukan praktik serupa. Keberhasilan Polres Metro Jakarta Selatan dalam menangkap pelaku, S (31), merupakan langkah signifikan dalam memberantas praktik ilegal ini.
Penangkapan S terjadi pada Kamis dini hari pukul 00.41 WIB, berawal dari informasi masyarakat. Pelaku terbukti menyuntik ayam dengan air kotor untuk meningkatkan berat dan keuntungan penjualan. Hasil penyelidikan menunjukkan omzet penjualan ayam gelonggongan S mencapai 10 juta rupiah per hari, menunjukkan skala praktik yang cukup besar.
Atas perbuatannya, S dijerat dengan Pasal 8 Juncto 62 UU RI No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal lima tahun atau denda maksimal Rp2 miliar. Kasus ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi produk pangan, serta pentingnya peran serta masyarakat dalam melaporkan praktik-praktik yang merugikan konsumen.
Dampak Konsumsi Ayam Gelonggongan dan Imbauan Kepada Masyarakat
Konsumsi ayam gelonggongan yang disuntik air kotor dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) yang berpotensi terkandung dalam air kotor dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan, diare, muntah, dan bahkan demam. Selain itu, ayam yang disuntik air kotor juga lebih cepat busuk dan berbau amis, sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan.
Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat diimbau untuk membeli ayam dari sumber yang terpercaya dan terjamin kebersihannya. Perhatikan kondisi ayam sebelum membeli, pastikan ayam segar, tidak berbau amis, dan tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Jika menemukan praktik penjualan ayam gelonggongan atau produk pangan lain yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang.
Pemerintah daerah juga perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik-praktik yang merugikan konsumen. Kerjasama antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan sistem pangan yang aman dan sehat bagi seluruh masyarakat.
Kasus ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama ini menjadi bukti nyata perlunya kewaspadaan dan kesadaran konsumen dalam memilih bahan makanan. Dengan meningkatkan kesadaran dan melaporkan praktik-praktik ilegal, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan pangan yang lebih aman dan terjamin kualitasnya.