Omzet Rp10 Juta Per Hari! Bisnis Ayam Gelonggongan di Jaksel Terbongkar
Polres Metro Jaksel mengungkap bisnis ayam gelonggongan dengan omzet hingga Rp10 juta per hari, pelaku telah beroperasi sejak 2021 dan terancam hukuman 5 tahun penjara.

Jakarta, 28 Februari 2025 - Polres Metro Jakarta Selatan berhasil mengungkap praktik penjualan ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama. Pelaku, berinisial SY, meraup omzet hingga Rp10 juta per hari dari bisnis ilegal ini. Penangkapan dilakukan pada Kamis dini hari pukul 00.41 WIB, berawal dari informasi masyarakat terkait praktik penyuntikan air pada ayam potong.
Modus yang dilakukan pelaku cukup sederhana namun merugikan konsumen. SY menyuntikkan air ke dalam ayam potong untuk menambah berat, sehingga harga jual meningkat. Hal ini melanggar aturan dan merugikan konsumen karena membeli ayam dengan harga lebih tinggi namun dengan kualitas yang lebih rendah. Penyelidikan polisi mengungkap bahwa pelaku telah menjalankan bisnis ini sejak tahun 2021.
AKP Bima Sakti, Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa SY mampu memotong dan menjual 100-200 ekor ayam per hari dengan harga Rp30.000 hingga Rp50.000 per ekor. Keuntungan yang diperoleh pelaku mencapai 20-30 persen dari harga jual, berkat penambahan berat ayam akibat suntikan air. Perbedaan berat ayam sebelum dan sesudah disuntik mencapai 1-2 ons.
Praktik Ilegal dan Ancaman Hukuman
Modus operandi pelaku cukup rapi. SY mengaku belajar teknik penyuntikan air dari teman-temannya. Dia berperan sebagai eksekutor, mulai dari memotong, menyuntik, hingga menjual ayam gelonggongan tersebut. Yang lebih mengejutkan, pemilik usaha mengetahui dan membiarkan praktik ilegal ini berlangsung. Polisi telah mengamankan barang bukti berupa ayam potong, kompresor, galon, dan selang yang dimodifikasi untuk menyuntik.
Saat ini, polisi telah memeriksa empat saksi dan akan melakukan gelar perkara jika ditemukan pelaku lain yang terlibat. Atas perbuatannya, SY terjerat Pasal 8 Juncto 62 UU RI No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun atau denda Rp2 miliar. Kasus ini tercatat dalam Laporan Polisi Nomor: Lp/B/701/II/2025/Spkt/RestroJaksel/PMJ, tanggal 27 Februari 2025, dan Surat Perintah Penyelidikan Nomor: SP.Lidik/1332/II/2025/Reskrim Jaksel, tanggal 27 Februari 2025.
Operasi ini merupakan bagian dari Satgas Pangan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah. Kepolisian berkomitmen untuk memberantas praktik-praktik yang merugikan konsumen dan melanggar hukum. Kasus ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha untuk senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis dan peraturan yang berlaku.
Dampak Bisnis Ayam Gelonggongan
- Kerugian Konsumen: Pembeli ayam gelonggongan dirugikan karena membayar harga lebih mahal untuk ayam dengan kualitas lebih rendah.
- Persaingan Tidak Sehat: Praktik ini menciptakan persaingan tidak sehat di pasar ayam potong.
- Pelanggaran Hukum: Pelaku dapat dijerat dengan pasal perlindungan konsumen.
Penangkapan SY dan pengungkapan bisnis ayam gelonggongan ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah praktik serupa di masa mendatang. Polisi mengimbau masyarakat untuk waspada dan melaporkan jika menemukan praktik serupa.