Waspada Ayam Gelonggongan! KPKP Jaksel Bagikan Tips Membedakannya
KPKP Jaksel bagikan tips mudah mengenali ayam gelonggongan: perhatikan air yang menetes, tekstur daging, bau amis, dan penyusutan saat dimasak; pelaku di Pasar Kebayoran Lama ditangkap, omzet Rp10 juta per hari.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pada Jumat, 28 Februari 2024, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan memberikan tips praktis kepada masyarakat untuk membedakan ayam biasa dengan ayam gelonggongan. Hal ini menyusul penangkapan seorang pelaku yang memproduksi dan menjual ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama. Penindakan ini dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari potensi kontaminasi bakteri akibat konsumsi ayam gelonggongan. Petugas memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap praktik curang ini.
Penemuan ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama mendorong KPKP Jaksel untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Bahaya kesehatan yang ditimbulkan dari konsumsi ayam gelonggongan menjadi alasan utama kampanye ini. Pihak berwenang berharap, dengan pengetahuan yang lebih baik, masyarakat dapat menghindari pembelian dan konsumsi ayam yang telah dimodifikasi secara ilegal ini.
Kepala Sudin KPKP Jaksel, Hasudungan A. Sidabalok, menjelaskan beberapa metode sederhana untuk mengenali ayam gelonggongan. Petugas juga menangkap pelaku yang memproduksi ayam gelonggongan, seorang pria berinisial S (31), dengan omzet penjualan mencapai Rp10 juta per hari. Hal ini menunjukkan skala praktik ilegal ini cukup besar dan perlu mendapat perhatian serius.
Tips Mengenali Ayam Gelonggongan
Menurut Hasudungan, salah satu cara termudah adalah dengan mengangkat ayam. "Kalau ayamnya diangkat dan airnya tidak banyak yang menetes, ya berarti dia tidak gelonggongan," jelasnya. Selain itu, perhatikan tekstur daging ayam. Ayam gelonggongan biasanya terasa lebih basah atau lembap dibandingkan ayam normal.
Ciri lain yang perlu diperhatikan adalah bau. Ayam gelonggongan cenderung memiliki bau amis yang lebih menyengat. Kulitnya juga biasanya lebih licin. Saat dimasak, ayam gelonggongan akan menyusut atau mengecil secara drastis, dan air akan banyak bercipratan saat digoreng. "Kalau misalnya digoreng itu air itu benar-benar nyiprat," tambah Hasudungan.
Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, menambahkan bahwa ayam gelonggongan seringkali memiliki bekas suntikan. Dengan pemeriksaan yang teliti, bekas suntikan ini bisa terlihat. Hal ini menjadi indikator kuat bahwa ayam tersebut telah dimodifikasi dengan penambahan air.
Bahaya Konsumsi Ayam Gelonggongan
KPKP Jakarta Selatan mengingatkan masyarakat akan bahaya mengonsumsi ayam gelonggongan. Ayam yang disuntik air berisiko tinggi terkontaminasi bakteri, yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, penting untuk memilih dan membeli ayam dari sumber yang terpercaya dan menerapkan tips identifikasi yang telah dijelaskan.
Penangkapan pelaku di Pasar Kebayoran Lama menjadi bukti nyata adanya praktik ilegal ini. Petugas berhasil menangkap pelaku berinisial S (31) pada Kamis, 27 Februari 2024, pukul 00.41 WIB. Informasi dari masyarakat menjadi kunci keberhasilan penangkapan ini. Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan omzet penjualan pelaku mencapai Rp10 juta per hari.
Praktik penambahan air pada ayam potong ini tidak hanya merugikan konsumen dari segi kesehatan, tetapi juga merugikan pedagang jujur yang menjual ayam dengan kualitas baik. Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat lebih cerdas dalam memilih bahan makanan dan melaporkan jika menemukan praktik serupa.
Konsumen perlu waspada dan teliti dalam memilih ayam potong untuk menghindari risiko kesehatan. Dengan memahami ciri-ciri ayam gelonggongan dan membeli dari sumber terpercaya, masyarakat dapat melindungi diri dari bahaya konsumsi ayam yang tidak sehat.