Aman! Kota Semarang Pastikan Belum Temukan Daging Ayam Gelonggongan Jelang Ramadhan
Dinas Pertanian Kota Semarang memastikan hingga saat ini belum ditemukannya daging ayam gelonggongan di pasaran, meskipun isu tersebut kembali mencuat menjelang Ramadhan.

Semarang, 4 Maret 2024 - Jelang bulan suci Ramadhan 1446 H, isu mengenai peredaran daging ayam gelonggongan kembali menjadi perhatian. Namun, Dinas Pertanian (Distan) Kota Semarang memastikan hingga saat ini belum ditemukan adanya praktik tersebut di wilayahnya. Kepala Distan Kota Semarang, Shoti'ah, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pasar di Kota Semarang. Hasilnya, hingga saat ini belum ada laporan atau temuan terkait peredaran daging ayam gelonggongan.
Shoti'ah menambahkan, "Terkait dengan daging gelonggongan selama ini, sampai saat ini, kami belum mendapatkan informasi terkait dengan itu." Pihaknya juga menegaskan bahwa pemantauan dan pengecekan akan terus dilakukan secara intensif, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan, ketersediaan, harga, dan higienitas daging di pasaran Kota Semarang.
Meskipun belum ditemukan kasus di Semarang, Distan Kota Semarang tetap waspada dan meningkatkan pengawasan. Langkah ini diambil sebagai antisipasi dini terhadap potensi peredaran daging ayam gelonggongan yang mungkin terjadi. Selain itu, Distan juga secara aktif memberikan imbauan kepada para peternak untuk selalu menjaga kualitas daging ternak mereka, baik ruminansia maupun unggas, dan menghindari praktik-praktik yang merugikan konsumen.
Pemantauan Pasar dan Imbauan kepada Peternak
Distan Kota Semarang bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pengecekan secara berkala di berbagai pasar tradisional dan modern di Kota Semarang. Pemantauan ini tidak hanya fokus pada potensi peredaran daging ayam gelonggongan, tetapi juga meliputi ketersediaan daging, harga, dan aspek higienitas. Shoti'ah menekankan pentingnya menjaga kualitas produk peternakan agar memenuhi harapan masyarakat.
"Ini kan menjelang hari raya, tetap kami nanti monitor terus, baik itu ketersediaan maupun harga, dan terutama higienitas, dan terkait dengan tadi (daging ayam gelonggongan)," ujar Shoti'ah. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Kota Semarang selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
Imbauan kepada peternak untuk menghindari praktik gelonggongan juga terus digencarkan. Distan Kota Semarang tidak hanya fokus pada peternak ayam, tetapi juga peternak hewan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan seluruh produk peternakan yang beredar di pasaran.
Shoti'ah menambahkan, "Karena kan itu (produk) yang dinantikan oleh masyarakat. Jadi l, tetap harapan kami teman-teman peternak bisa menjual hasil produknya sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat."
Isu Ayam Gelonggongan di Jakarta
Isu mengenai daging ayam gelonggongan kembali mencuat setelah penangkapan seorang pelaku berinisial S (31) di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pelaku ditangkap karena memproduksi ayam gelonggongan, yaitu ayam potong yang diisi dengan air untuk meningkatkan berat jualnya. Penangkapan ini dilakukan oleh Satgas Pangan pada Kamis, 27 Februari 2024 pukul 00.41 WIB.
Informasi awal diperoleh dari laporan masyarakat. Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan bahwa pelaku, SY, memiliki omzet penjualan hingga Rp10 juta per hari. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan pengendalian peredaran produk pangan, terutama menjelang hari raya besar.
Meskipun kasus ini terjadi di Jakarta, Distan Kota Semarang tetap meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan di wilayahnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah peredaran daging ayam gelonggongan dan memastikan keamanan pangan bagi masyarakat Semarang.
Distan Kota Semarang berkomitmen untuk terus memantau dan menjaga keamanan pangan di Kota Semarang. Kerjasama dengan berbagai pihak dan peningkatan pengawasan akan terus dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan produk pangan yang aman, sehat, dan berkualitas.