Waspada Banjir! BMKG Keluarkan Peringatan untuk 8 Daerah di Aceh
BMKG Aceh memperingatkan potensi banjir di delapan daerah akibat curah hujan tinggi pada 11-20 Maret 2025, dengan Aceh Barat dan Aceh Selatan berpotensi mengalami banjir menengah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengeluarkan peringatan dini waspada banjir di delapan daerah di Provinsi Aceh. Peringatan ini berlaku pada dasarian II Maret 2025, tepatnya antara tanggal 11 hingga 20 Maret 2025. Curah hujan tinggi menjadi penyebab utama potensi bencana alam ini. Analisis Iklim Stasiun Klimatologi BMKG Aceh, Harisa Bilhaqqi Qalbi, menjelaskan prediksi tersebut berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan.
Delapan daerah yang masuk dalam kategori waspada banjir tersebut adalah Pidie, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan. BMKG memprediksi curah hujan di wilayah-wilayah tersebut akan melebihi 150 mm per dasarian, dengan probabilitas lebih dari 70 persen. Kondisi ini dinilai berpotensi menimbulkan banjir dengan tingkat risiko rendah hingga menengah.
Prediksi ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk data Daerah Rawan Banjir (DRB). Analisis DRB mempertimbangkan berbagai aspek, seperti perhitungan curah hujan, tutupan lahan, kemiringan lereng, ketinggian lahan, riwayat genangan air, dan catatan kejadian banjir sebelumnya. Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, BMKG menyimpulkan potensi banjir di delapan daerah tersebut.
Wilayah Rawan Banjir Menengah di Aceh
BMKG merinci beberapa kecamatan di Aceh yang berpotensi mengalami banjir menengah. Di Aceh Barat, kecamatan-kecamatan seperti Arongan Lambalek, Bubon, dan beberapa lainnya masuk dalam kategori ini. Situasi serupa juga diprediksi terjadi di Aceh Barat Daya, yang meliputi kecamatan Babahrot, Blang Pidie, dan beberapa lainnya.
Aceh Jaya juga tidak luput dari potensi banjir menengah, terutama di kecamatan Krueng Sabee, Panga, dan sekitarnya. Aceh Selatan diperkirakan mengalami kondisi yang sama, dengan beberapa kecamatan seperti Kluet Selatan, Kluet Tengah, dan lainnya berisiko tinggi. Aceh Singkil, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Nagan Raya juga memiliki beberapa kecamatan yang masuk dalam kategori waspada banjir menengah.
Lebih rinci lagi, BMKG menyebutkan beberapa kecamatan di Aceh Tengah (Jagong Jaget, Linge, Pegasing), Gayo Lues (Blang Jerango, Blang Pegayon, dan lainnya), Nagan Raya (Beutong, Darul Makmur, dan lainnya), serta Pidie (Geumpang, Mane, Tangse) yang berpotensi mengalami banjir menengah. Informasi ini disampaikan secara detail agar pemerintah daerah dapat melakukan langkah antisipasi.
Imbauan dan Langkah Antisipasi
BMKG telah mengirimkan surat resmi kepada Gubernur Aceh terkait peringatan dini ini, dengan tembusan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA). Informasi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam upaya meminimalisir risiko bencana banjir. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan informasi cuaca terkini.
"Kami mengimbau agar informasi dari BMKG dapat menjadi referensi dalam aksi adaptasi dan mitigasi bencana," kata Harisa Bilhaqqi Qalbi. Langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana sangat penting untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi. Masyarakat diimbau untuk selalu siaga dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana banjir. Kerja sama antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi. Kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik akan meminimalisir risiko kerugian jiwa dan harta benda.