Waspada! Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter Ancam Perairan Aceh
BMKG Aceh imbau nelayan waspadai gelombang tinggi hingga 2,5 meter yang berpotensi terjadi di beberapa perairan Aceh hingga 16 Maret 2024, mengancam keselamatan pelayaran.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mengeluarkan imbauan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 2,5 meter di beberapa perairan Aceh. Peringatan ini berlaku hingga tanggal 16 Maret 2024 mendatang dan ditujukan terutama kepada para nelayan serta operator kapal tongkang yang beroperasi di wilayah tersebut. Peringatan ini dikeluarkan setelah BMKG mendeteksi adanya peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut di beberapa titik di perairan Aceh. Imbauan ini dikeluarkan untuk mencegah kecelakaan laut dan menjaga keselamatan para pelaut.
Prakirawan BMKG Aceh, Khairul Akbar, menjelaskan bahwa gelombang tinggi tersebut berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran, terutama bagi perahu nelayan. "Berisiko terhadap perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter," ujar Khairul dalam keterangannya di Banda Aceh, Selasa (13/3).
Ancaman gelombang tinggi ini tidak hanya terbatas pada perahu nelayan kecil. Kapal tongkang juga berisiko mengalami kecelakaan jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Oleh karena itu, BMKG mengimbau seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipatif guna meminimalisir risiko kecelakaan laut.
Wilayah Perairan Aceh yang Terdampak
BMKG memprediksi gelombang tinggi 1,25-2,5 meter akan terjadi di beberapa wilayah perairan Aceh. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Perairan Aceh Besar-Meulaboh, Perairan selatan Simeulue, Perairan Aceh Barat Daya-Simeulue, Perairan Sabang-Banda Aceh, dan Perairan Aceh Singkil-Pulo Banyak. Kecepatan angin di wilayah-wilayah tersebut diperkirakan berkisar antara 02-22 knot, dengan arah angin umumnya bergerak dari timur laut-barat daya.
Kondisi ini, menurut Khairul, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Indonesia bagian barat, serta anomali suhu muka laut yang hangat di Perairan barat, utara, dan timur Aceh, berkontribusi terhadap peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan akan memberikan informasi terbaru jika terjadi perubahan signifikan.
Nelayan diimbau untuk selalu memperhatikan informasi cuaca sebelum melaut dan menghindari pelayaran di perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi. Keselamatan para nelayan dan kru kapal tongkang menjadi prioritas utama dalam peringatan dini ini. BMKG berharap imbauan ini dapat dipatuhi dengan baik untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut.
Imbauan Keselamatan Bagi Nelayan dan Operator Kapal
- Selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG sebelum berangkat melaut.
- Hindari melaut jika cuaca buruk dan gelombang tinggi diprediksi terjadi.
- Pastikan perahu atau kapal dalam kondisi prima dan layak laut.
- Siapkan peralatan keselamatan seperti pelampung dan alat komunikasi.
- Berkoordinasi dengan sesama nelayan atau petugas terkait.
BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gelombang tinggi ini. Dengan memperhatikan imbauan dan mengikuti prosedur keselamatan, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan laut dan menjaga keselamatan para nelayan serta operator kapal tongkang di perairan Aceh.
Informasi lebih lanjut mengenai prakiraan cuaca dan gelombang tinggi dapat diakses melalui website resmi BMKG atau menghubungi kantor BMKG terdekat. Keselamatan dan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya di laut.