Waspada Lahar Dingin Gunung Marapi: PVMBG Imbau Mitigasi Penduduk
PVMBG mengingatkan masyarakat sekitar Gunung Marapi untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana, khususnya lahar dingin yang mengancam puluhan jalur aliran sungai di musim hujan.
![Waspada Lahar Dingin Gunung Marapi: PVMBG Imbau Mitigasi Penduduk](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220144.481-waspada-lahar-dingin-gunung-marapi-pvmbg-imbau-mitigasi-penduduk-1.jpg)
Gunung Marapi dan Ancaman Lahar Dingin
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali mengingatkan masyarakat sekitar Gunung Marapi, Sumatera Barat, akan bahaya lahar dingin. Peringatan ini disampaikan menyusul potensi peningkatan aliran lahar dingin di musim hujan. Kepala PVMBG, Hadi Wijaya, menjelaskan bahwa puluhan jalur aliran lahar dingin tersebar di berbagai sisi gunung, mulai dari utara hingga barat daya. Ini menjadi perhatian serius mengingat luasnya area yang berpotensi terdampak.
Mengapa Lahar Dingin Berbahaya?
Bahaya lahar dingin tidak bisa dianggap remeh. Lahar dingin merupakan aliran lumpur vulkanik yang terjadi ketika material vulkanik tercampur air hujan. Aliran ini sangat cepat dan merusak, mampu menghancurkan bangunan dan infrastruktur, serta mengancam jiwa. Peristiwa lahar dingin pada 11 Mei 2024 di Kabupaten Tanah Datar dan Agam menjadi pengingat akan potensi kerusakan yang ditimbulkan.
Upaya Mitigasi Bencana
Pemerintah, bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), telah berupaya memasang sistem peringatan dini (EWS) untuk meminimalisir korban jiwa. Selain itu, PVMBG terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait. Namun, kewaspadaan dan kepatuhan masyarakat terhadap rekomendasi PVMBG sangat penting. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang.
Zona Rawan Bencana Gunung Marapi
PVMBG telah membagi zona rawan bencana Gunung Marapi menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat risiko. Zona I (radius 7 kilometer) berisiko tinggi terhadap lahar dingin, hujan abu, dan lontaran batu pijar. Zona II (radius 5 kilometer) berpotensi terdampak aliran awan panas, lava, guguran batu pijar, dan lahar dingin. Sedangkan Zona III (radius 3 kilometer) berisiko terhadap aliran awan panas, lava, gas beracun, guguran batu pijar, dan hujan abu lebat.
Imbauan Terkini dari Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA)
Petugas PGA Gunung Marapi di Bukittinggi, Teguh, juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan, terutama saat hujan turun di sekitar lereng gunung. Warga yang tinggal di dekat bantaran sungai yang bersumber langsung dari Gunung Marapi diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersiap menghadapi potensi lahar dingin.
Kesimpulan
Ancaman lahar dingin Gunung Marapi memerlukan kesiapsiagaan dan kerja sama semua pihak. Masyarakat harus mematuhi rekomendasi PVMBG dan selalu waspada terhadap perubahan kondisi gunung. Koordinasi dan antisipasi dini menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko bencana.