Waspada! Gubernur Sumbar Imbau Warga Antisipasi Erupsi Marapi dan Curah Hujan Tinggi
Gubernur Sumbar meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi erupsi Gunung Marapi dan curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana sekunder seperti longsor dan banjir lahar dingin.

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Hal ini mendorong Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, untuk mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini disampaikan menyusul peningkatan aktivitas Gunung Marapi dan prediksi curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan. Ancaman bencana sekunder seperti longsor dan banjir lahar dingin menjadi perhatian utama.
"Kombinasi erupsi Gunung Marapi dan curah hujan yang tinggi berpotensi memicu bencana sekunder, seperti longsor dan banjir lahar dingin (galodo). Kami imbau masyarakat untuk waspada," tegas Gubernur Mahyeldi di Padang, Kamis lalu, setelah menerima laporan kesiapsiagaan potensi bencana geo-hidrometeorologi dari BMKG Sumbar. Imbauan ini khususnya ditujukan kepada masyarakat di sekitar Gunung Marapi, Sitinjau Lauik, dan daerah rawan longsor serta banjir lahar dingin lainnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) bergerak cepat dalam mengantisipasi dampak potensi bencana tersebut. Kerja sama dengan BMKG telah menghasilkan langkah-langkah mitigasi yang komprehensif. Sistem peringatan dini telah dipersiapkan untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Langkah Mitigasi Bencana
Pemprov Sumbar, berkolaborasi dengan BMKG, telah memasang kamera pemantau dan sirene di sejumlah titik strategis. Peralatan ini berfungsi untuk memberikan peringatan dini kepada warga jika terjadi peningkatan debit air di hulu sungai-sungai sekitar Gunung Marapi. Langkah antisipasi lainnya adalah penyiapan alat berat dan pos siaga di titik-titik rawan longsor, terutama di jalur mudik Lebaran yang akan segera tiba. Hal ini bertujuan untuk mempercepat respon dan evakuasi jika terjadi bencana.
BMKG berkomitmen untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Peringatan dini akan diperbarui setiap tiga hari sekali melalui berbagai kanal informasi. Langkah ini memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan up-to-date mengenai potensi bencana yang mungkin terjadi.
Selain kesiapsiagaan teknis, Pemprov Sumbar juga fokus pada sosialisasi informasi kepada masyarakat. Informasi cuaca dan peringatan dini akan disebarluaskan melalui berbagai media, termasuk videotron, media sosial, layanan info mudik s.id/mudiksumbar, aplikasi Sumbar Madani, dan Info BMKG. Tujuannya adalah untuk memastikan informasi sampai kepada seluruh lapisan masyarakat.
Imbauan Kepada Pemudik
Gubernur Mahyeldi juga menyampaikan imbauan khusus kepada para pemudik yang akan melakukan perjalanan selama periode mudik Lebaran. Beliau menekankan pentingnya memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG sebelum dan selama perjalanan. "Informasi peringatan dini sudah disampaikan kepada masyarakat setempat oleh BMKG dan BPBD. Kami mengimbau masyarakat dan pemudik untuk rutin mengecek informasi dari BMKG," pesannya.
Dengan adanya peningkatan aktivitas Gunung Marapi dan potensi curah hujan tinggi, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana. Pemerintah daerah dan BMKG telah berupaya maksimal dalam memberikan peringatan dini dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi. Namun, peran serta masyarakat dalam memantau informasi dan mengikuti arahan pihak berwenang sangatlah penting untuk meminimalisir dampak bencana.
Langkah-langkah yang telah disiapkan diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun tetap waspada dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang. Semoga upaya-upaya pencegahan dan mitigasi bencana ini dapat berjalan efektif dan melindungi masyarakat Sumatera Barat.