Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Polresta Bengkulu Imbau Masyarakat Teliti
Polresta Bengkulu mengimbau masyarakat waspada peredaran uang palsu menjelang Lebaran, anjurkan penukaran uang di tempat resmi dan periksa keaslian uang dengan metode 3D.

Jelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, Polresta Bengkulu meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu di Kota Bengkulu. Imbauan ini disampaikan menyusul meningkatnya aktivitas penukaran uang kecil, terutama yang dilakukan oleh oknum tertentu di sejumlah titik di Kota Bengkulu. Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, menghimbau masyarakat untuk lebih teliti dan waspada dalam menerima uang.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memeriksa keaslian uang yang diterima. "Untuk antisipasi uang palsu jelang Idul Fitri 1446 Hijriah masyarakat di Kota Bengkulu harus lebih waspada dan ingat 3D yaitu di lihat, diraba dan diterawang," kata Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno. Imbauan ini penting mengingat banyaknya transaksi tunai selama periode Lebaran, yang berpotensi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Bahaya peredaran uang palsu ini tidak hanya mengancam masyarakat umum, tetapi juga para pedagang. Oleh karena itu, Polresta Bengkulu menekankan pentingnya kewaspadaan bagi semua pihak. Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika menemukan atau menerima informasi terkait uang palsu.
Waspada Penukaran Uang di Tempat Tidak Resmi
Polresta Bengkulu menyarankan masyarakat untuk melakukan penukaran uang di perbankan resmi. Hal ini dikarenakan penukaran uang di tempat tidak resmi, seperti yang dilakukan oleh oknum tertentu di jalanan, tidak menjamin keaslian uang. "Sebab, jasa tukar uang yang dilakukan oleh oknum tertentu tidak ada jaminan apakah uang tersebut palsu atau asli," jelas Kapolresta Bengkulu.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memeriksa uang yang diterima dari berbagai sumber. Hal ini penting untuk memastikan keaslian uang dan menghindari kerugian akibat uang palsu. Kapolresta Bengkulu menambahkan, "Jadi masyarakat harus lebih waspada dan ketika menerima uang dari manapun harus diperiksa terlebih dahulu bahwa uang tersebut asli."
Pedagang juga diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima uang dari pelanggan. Pemeriksaan keaslian uang sangat penting untuk menghindari kerugian finansial akibat peredaran uang palsu yang semakin marak menjelang Lebaran.
Imbauan Bank Indonesia: Gunakan Layanan Resmi
Bank Indonesia Provinsi Bengkulu turut memberikan imbauan serupa. Mereka menyarankan masyarakat untuk menukarkan uang di tempat-tempat resmi untuk menghindari risiko tambahan biaya dan masalah keamanan. Permintaan uang pecahan kecil meningkat signifikan menjelang Lebaran, sehingga membuka peluang bagi praktik penukaran uang tidak resmi yang berisiko.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha, menjelaskan, "Keberadaan jasa penukaran uang di marketplace dinilai memiliki risiko, selain adanya biaya tambahan, keaslian dan keamanan uang yang ditukarkan juga belum terjamin." Oleh karena itu, BI menekankan pentingnya menggunakan layanan penukaran uang resmi untuk memastikan keamanan dan keaslian uang.
Dengan meningkatnya transaksi keuangan menjelang Lebaran, kewaspadaan terhadap uang palsu menjadi sangat penting. Baik Polresta Bengkulu maupun Bank Indonesia Provinsi Bengkulu sama-sama mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan teliti dalam memeriksa keaslian uang untuk menghindari kerugian.
Masyarakat dihimbau untuk memanfaatkan layanan perbankan resmi untuk menukarkan uang. Langkah ini dinilai lebih aman dan terjamin keasliannya dibandingkan dengan penukaran uang di tempat-tempat tidak resmi. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian, masyarakat dapat melindungi diri dari potensi kerugian akibat peredaran uang palsu.