BI Imbau Warga Sulut Bijak Belanja Jelang Lebaran 2025
Bank Indonesia Perwakilan Sulut mengimbau masyarakat untuk berbelanja bijak dan waspada terhadap uang palsu menjelang Lebaran 2025, dengan prioritas pada produk UMKM dan pengelolaan keuangan yang baik.

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam berbelanja menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H tahun 2025. Imbauan ini disampaikan menyusul peningkatan aktivitas perdagangan yang diperkirakan akan terjadi menjelang Lebaran. Kepala BI Perwakilan Sulut, Andry Prasmuko, menekankan pentingnya berbelanja sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan semata. "Kami mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja sesuai kebutuhan," ujar Andry di Manado, Selasa.
Peningkatan transaksi keuangan jelang Lebaran memang selalu terjadi. Oleh karena itu, BI Sulut memberikan himbauan agar masyarakat lebih cermat dan teliti dalam menerima uang, khususnya dalam hal keasliannya. Andry mengingatkan pentingnya untuk selalu memeriksa keaslian uang Rupiah dengan metode 3D: dilihat, diraba, dan diterawang. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah peredaran uang palsu yang kerap kali meningkat saat transaksi ekonomi meningkat.
Selain keaslian uang, BI juga menyoroti pentingnya berbelanja secara bijak. Hal ini mencakup membeli barang sesuai kebutuhan, bukan keinginan; memastikan kualitas barang sebanding dengan harga; dan menghindari penimbunan barang. Dengan demikian, masyarakat dapat mengelola keuangan dengan lebih efektif dan efisien.
Belanja Produk Dalam Negeri dan Kelola Keuangan dengan Bijak
Dalam imbauannya, Andry Prasmuko juga mendorong masyarakat untuk memprioritaskan pembelian produk dalam negeri, terutama produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi lokal dan memberdayakan UMKM di Sulut. Selain itu, BI juga menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik, termasuk berhemat dan menabung.
Menabung, menurut Andry, merupakan langkah penting untuk menjaga stabilitas keuangan pribadi dan keluarga. Kebiasaan menabung juga berkontribusi pada stabilitas sistem pembayaran dan pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan. Dengan mengelola keuangan dengan baik, masyarakat dapat terhindar dari masalah keuangan yang tidak diinginkan, terutama di masa-masa menjelang hari raya.
BI menyadari potensi peningkatan peredaran uang palsu seiring dengan meningkatnya transaksi ekonomi. Oleh karena itu, imbauan untuk waspada terhadap uang palsu menjadi bagian penting dari himbauan ini. Masyarakat dihimbau untuk selalu teliti dan melaporkan jika menemukan indikasi peredaran uang palsu kepada pihak berwajib.
Rawat Uang Rupiah dan Waspadai Uang Palsu
Selain berbelanja bijak dan waspada terhadap uang palsu, BI juga mengajak masyarakat untuk merawat uang Rupiah dengan baik. Perawatan uang Rupiah yang baik merupakan bentuk dukungan terhadap stabilitas sistem pembayaran dan pertumbuhan ekonomi daerah. Uang Rupiah yang bersih dan terawat mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap perekonomian nasional.
Dalam konteks Lebaran, BI berharap agar masyarakat dapat merayakan hari raya dengan penuh sukacita tanpa harus terbebani masalah keuangan. Dengan berbelanja bijak, mengelola keuangan dengan baik, dan waspada terhadap uang palsu, diharapkan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan damai.
BI berkomitmen untuk terus mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan di Sulut. Imbauan ini merupakan bagian dari upaya BI untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat agar dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak dan bertanggung jawab.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip berbelanja bijak dan waspada terhadap uang palsu, masyarakat Sulut diharapkan dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan damai, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.