Dicoding Tekankan Kolaborasi untuk Wujudkan 23 Juta Talenta Informatika di 2045
Dicoding mendorong kolaborasi masif antara pemerintah, pendidikan, dan industri untuk menciptakan 23 juta talenta informatika berkualitas di Indonesia pada 2045, demi mendukung ekonomi digital.

Jakarta, 20 Februari 2024 - Dicoding, perusahaan edukasi teknologi terkemuka, menekankan urgensi kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target ambisius: mencetak 23.328.789 talenta informatika di Indonesia pada tahun 2045. Hal ini disampaikan dalam laporan mereka, 'Peta Jalan Talenta Informatika: Menuju Indonesia Emas 2045', yang diluncurkan pada acara 'Dicoding Connect 2025: Indonesia's Tech Education Outlook'. Laporan ini menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri teknologi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, menjelaskan bahwa angka 23 juta talenta informatika tersebut didapat berdasarkan data kebutuhan perusahaan yang terhimpun di Dicoding Jobs, memanfaatkan data WLKP (Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan) dari Satu Data Ketenagakerjaan. Ia menambahkan bahwa fokus utama bukan hanya pada kuantitas, tetapi juga kualitas talenta yang dihasilkan. Meskipun Indonesia memiliki proporsi kontribusi talenta digital yang lebih tinggi (3,5 persen dari populasi usia produktif) dibandingkan negara-negara maju seperti Inggris, China, dan AS, peningkatan kualitas mutlak diperlukan untuk menghadapi persaingan global.
Narenda menegaskan perlunya peningkatan pelatihan informal sebagai pendukung pendidikan formal. "Peran serta dan kolaborasi antara pemerintah, industri, universitas, sekolah, serta lembaga pengembangan talenta informatika seperti Dicoding adalah kunci untuk melahirkan 23 juta talenta informatika yang berkualitas ini," ujarnya di Jakarta Pusat. Laporan Dicoding menyoroti bahwa 92 persen talenta informatika yang sudah bekerja menyatakan pengalaman praktik dan proyek mandiri sebagai faktor kunci kesuksesan karier mereka.
Kolaborasi Lintas Sektor: Kunci Sukses Pengembangan Talenta
Untuk mencapai target tersebut, Dicoding merekomendasikan beberapa langkah strategis. Pertama, peningkatan pelatihan informal untuk melengkapi pendidikan formal. Kedua, sekolah dan universitas perlu memberikan pengakuan akademis atas partisipasi siswa dalam program pengembangan talenta informatika yang bereputasi, termasuk yang diselenggarakan oleh industri. Ketiga, pemerintah didorong untuk memperluas kebijakan yang mendukung pengembangan talenta informatika, seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Narenda memberikan contoh program Bangkit dari Google sebagai model investasi yang efektif dalam pengembangan talenta. "Ini impact nya bisa dikumpul, ROI-nya jelas, angkanya clear, jadi investasi yang dibuat perusahaan bisa terkumpul dengan jelas," katanya. Dengan kata lain, investasi yang dilakukan oleh industri dapat diukur dampaknya dengan jelas dan terukur.
Terakhir, industri teknologi didorong untuk berinvestasi lebih besar dalam program pengembangan talenta. Dengan kolaborasi yang kuat dan strategi yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk mewujudkan proyeksi ekonomi digitalnya dan bersaing di kancah global.
Dengan memastikan ketersediaan talenta informatika yang berkualitas dan kompetitif, Indonesia dapat memaksimalkan potensi ekonomi digitalnya. Hal ini membutuhkan komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri.
Rekomendasi Dicoding untuk Mewujudkan Target Talenta Informatika
- Peningkatan Pelatihan Informal: Menambahkan pelatihan praktik dan proyek mandiri untuk melengkapi pendidikan formal.
- Pengakuan Akademis: Sekolah dan universitas memberikan pengakuan atas partisipasi siswa dalam program pengembangan talenta informatika yang berkualitas.
- Perluasan Kebijakan Pemerintah: Pemerintah perlu memperluas kebijakan yang mendukung pengembangan talenta informatika, seperti program MBKM.
- Investasi Industri: Industri teknologi perlu meningkatkan investasi dalam program pengembangan talenta.
Dengan strategi yang komprehensif dan kolaborasi yang erat, target 23 juta talenta informatika di tahun 2045 dapat terwujud, mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan daya saing global.