ESG Swasta: Acuan Kebijakan Nasional dan Global
Bappenas menyatakan praktik ESG perusahaan swasta, seperti Danone Indonesia, dapat menjadi referensi pembuatan kebijakan nasional dan berkontribusi pada pencapaian SDGs 2030.
![ESG Swasta: Acuan Kebijakan Nasional dan Global](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/04/100038.163-esg-swasta-acuan-kebijakan-nasional-dan-global-1.jpg)
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) baru-baru ini mengumumkan bahwa praktik Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang diterapkan perusahaan swasta dapat dijadikan rujukan kebijakan pemerintah. Hal ini disampaikan Deputi Pangan, SDA, dan Lingkungan Hidup Bappenas, Leonardo A.A Teguh Sambodo, di Jakarta, Selasa (4/2).
Teguh menjelaskan, kontribusi sektor swasta dalam penerapan ESG akan diakui dalam laporan sukarela nasional (voluntary national report) terkait pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Laporan ini direncanakan diluncurkan tahun ini. Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa contoh-contoh praktik ESG dari perusahaan swasta dapat dijadikan referensi, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global.
Salah satu contoh yang diangkat adalah Danone Indonesia. Perusahaan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) ini telah melakukan perbaikan tata kelola yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Menurut Teguh, inisiatif ESG dari sektor swasta yang mendukung pencapaian SDGs 2030 sangatlah penting dan perlu diapresiasi.
VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, memberikan pandangannya mengenai ESG. Ia menekankan bahwa ESG bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga mencakup aspek sosial dan kesehatan masyarakat. Vera menghubungkan kesehatan masyarakat dengan lingkungan yang mendukung kesehatan. Inilah yang menjadi dasar dari ‘Danone impact journey’, sebuah program yang telah dijalankan selama bertahun-tahun dan fokus pada tiga dampak positif: kesehatan, lingkungan, dan kesejahteraan karyawan serta masyarakat.
Danone Indonesia juga menargetkan Net Zero Emission pada tahun 2050 sebagai bentuk komitmen nyata terhadap penyelamatan iklim. Hal ini menunjukkan bagaimana penerapan ESG dapat sejalan dengan operasional bisnis perusahaan. Dengan demikian, praktik ESG yang baik di perusahaan swasta bisa menjadi contoh dan panduan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, Bappenas secara aktif mendorong kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam penerapan ESG. Praktik ESG yang berhasil dari perusahaan swasta, seperti yang diterapkan Danone Indonesia, akan menjadi rujukan penting dalam perumusan kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini menandakan pentingnya peran sektor swasta dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.