Indonesia Waspada: Ancaman dan Manfaat AI DeepSeek Diulas Kemkominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia tengah mengkaji potensi ancaman dan manfaat dari AI DeepSeek buatan China, sebelum mengambil kebijakan pembatasan akses.
![Indonesia Waspada: Ancaman dan Manfaat AI DeepSeek Diulas Kemkominfo](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191543.902-indonesia-waspada-ancaman-dan-manfaat-ai-deepseek-diulas-kemkominfo-1.jpg)
Jakarta, 11 Februari 2024 - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia saat ini sedang mencermati dengan seksama teknologi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek besutan perusahaan perangkat lunak asal Tiongkok. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi manfaat sekaligus ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh aplikasi chatbot yang tengah populer ini.
Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Strategis Kominfo, Oki Suryowahono, dalam sebuah pernyataan di Jakarta Pusat. Beliau menekankan pentingnya pendekatan yang cermat dan terukur sebelum mengambil keputusan terkait DeepSeek.
Langkah Hati-hati Kominfo
"Kami di Kominfo akan lebih berhati-hati dan mempelajari lebih dalam lagi langkah yang tepat terkait DeepSeek" ujar Oki Suryowahono. "Kita perlu memastikan apakah DeepSeek benar-benar menimbulkan ancaman, atau mungkin ada hal lain yang perlu dipertimbangkan, misalnya persaingan bisnis," tambahnya menanggapi pembatasan akses DeepSeek di beberapa negara.
Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya tidak gegabah dalam merespon popularitas DeepSeek. Kominfo berkomitmen untuk melakukan kajian menyeluruh terkait manfaat dan risiko sebelum mengeluarkan kebijakan resmi. "Kita harus berhati-hati, jangan sampai kita memblokir DeepSeek secara terburu-buru. Mungkin banyak pengguna yang diuntungkan oleh aplikasi ini," jelas Oki.
DeepSeek: Antara Popularitas dan Kekhawatiran
DeepSeek, sebuah chatbot berbasis model AI V3 dari China, menawarkan layanan serupa dengan ChatGPT. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menganalisis berkas, menjawab pertanyaan, dan mengakses informasi dari internet. Fitur unggah berkas dan sinkronisasi riwayat obrolan antar perangkat juga menjadi daya tarik tersendiri. Kepopulerannya terbukti dengan peringkat teratas di App Store dan Play Store.
Namun, popularitas DeepSeek juga diiringi kekhawatiran. Penyimpanan data pengguna di server yang berlokasi di China menimbulkan risiko kebocoran data kepada pemerintah China. Kekhawatiran ini telah mendorong beberapa negara dan perusahaan untuk memblokir akses ke aplikasi tersebut.
Kajian Komprehensif Menjadi Prioritas
Kominfo menegaskan bahwa kebijakan yang akan diambil terkait DeepSeek akan didasarkan pada kajian komprehensif. Aspek keamanan data pengguna akan menjadi prioritas utama dalam proses pengambilan keputusan. Kominfo akan mempertimbangkan semua sudut pandang, termasuk manfaat dan potensi risiko yang ditimbulkan oleh aplikasi ini bagi masyarakat Indonesia.
Langkah Kominfo ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi perkembangan teknologi AI yang pesat. Dengan melakukan kajian yang matang, diharapkan kebijakan yang diambil dapat melindungi kepentingan pengguna sekaligus mendorong inovasi teknologi yang bertanggung jawab.
Kesimpulan
Kementerian Kominfo Indonesia mengambil pendekatan yang hati-hati dalam menanggapi kehadiran AI DeepSeek. Kajian mendalam mengenai manfaat dan potensi ancaman, terutama terkait keamanan data, menjadi prioritas utama sebelum kebijakan resmi dikeluarkan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyeimbangkan inovasi teknologi dengan perlindungan kepentingan masyarakat.