Jelang Ramadhan, Kemenekraf Imbau Pedagang UMKM Perhatikan Sertifikasi Halal Produk
Kemenekraf mengimbau pedagang dan UMKM untuk memastikan sertifikasi halal produk makanan menjelang Ramadhan guna menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen.

Jakarta, 28 Februari 2024 - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melalui Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain, Yuke Sri Rahayu, mengimbau para pedagang, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk memprioritaskan sertifikasi halal bagi produk makanan mereka, terutama menjelang bulan Ramadhan. Imbauan ini disampaikan mengingat meningkatnya permintaan produk makanan khas Indonesia selama bulan suci tersebut.
Yuke menekankan pentingnya sertifikasi halal sebagai jaminan kualitas dan kepercayaan konsumen. "Apalagi menjelang Ramadhan biasanya makanan khas Indonesia dari berbagai suku itu muncul, lebih baik salah satunya karena kaitan Ramadan sertifikasi halalnya beresin," ujar Yuke saat ditemui awak media di Jakarta, Jumat lalu. Hal ini penting mengingat tingginya konsumsi makanan selama Ramadhan dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya produk halal.
Tidak hanya sertifikasi halal, Kemenekraf juga mendorong para pelaku usaha kuliner untuk melengkapi perizinan usaha lainnya, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB). Dengan demikian, produk yang ditawarkan kepada konsumen akan terjamin kualitas dan keamanannya, serta mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kemenekraf berupaya untuk memastikan seluruh produk yang beredar di pasaran, terutama selama Ramadhan, memenuhi standar kualitas dan keamanan yang telah ditetapkan.
Sertifikasi Halal dan Aspek Keamanan Pangan
Selain sertifikasi halal, Yuke juga menekankan pentingnya aspek kebersihan dan higienitas dalam proses produksi makanan. Hal ini bertujuan untuk mencegah masalah kesehatan bagi konsumen. Kebersihan dan higienitas menjadi faktor krusial dalam menjaga kualitas produk makanan dan melindungi kesehatan masyarakat. Pedagang dan UMKM perlu memperhatikan setiap tahapan proses produksi, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengemasan produk.
Tidak hanya itu, kemasan produk juga menjadi perhatian penting. Kemasan yang menarik dapat meningkatkan nilai jual produk dan memberikan kesan positif bagi konsumen. "Yang paling penting kemasan, kemasan itu sangat memberikan warna, memberikan value added yang bertambah untuk bisa dinikmati oleh konsumen," jelas Yuke. Kemasan yang menarik dan informatif dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dan meningkatkan daya saing produk di pasaran.
Kemenekraf juga menyadari potensi peningkatan jumlah pedagang musiman selama Ramadhan. Para pedagang ini umumnya menjajakan berbagai produk, mulai dari makanan, perlengkapan shalat, hingga perlengkapan rumah tangga, baik di jalanan maupun di sekitar masjid. Oleh karena itu, Kemenekraf turut mengimbau agar para pedagang musiman tetap memperhatikan aspek keamanan pangan dan perizinan usaha.
Pengaturan Pedagang Musiman untuk Mencegah Kemacetan
Pengamat ekonomi syariah, Adiwarman Karim, menambahkan bahwa pemerintah perlu mengatur keberadaan pedagang musiman selama Ramadhan agar tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas. Seringkali, pedagang menjajakan dagangannya hingga menutupi jalanan, menyebabkan kemacetan dan mengganggu ketertiban umum. "Kalau dia enggak diatur itu orang malah jadi kayak istilahnya pasar curah, pasar tumpah, malah barang dagangannya semua didorong ke jalanan supaya ada perlambatan orang jalan sehingga orang bisa beli dan sebagainya, jadi memang ini harus di atur supaya tidak menimbulkan masalah baru lagi," ungkap Adiwarman kepada ANTARA.
Oleh karena itu, diperlukan koordinasi antara pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mengatur penempatan pedagang musiman agar tidak mengganggu ketertiban umum dan kelancaran lalu lintas. Pengaturan ini penting untuk menciptakan suasana Ramadhan yang nyaman dan kondusif bagi masyarakat. Pemerintah perlu memberikan solusi yang efektif dan terintegrasi untuk mengatasi permasalahan ini tanpa menghambat perekonomian masyarakat.
Secara keseluruhan, imbauan Kemenekraf ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk makanan yang beredar di pasaran selama Ramadhan, melindungi konsumen, dan menciptakan lingkungan usaha yang lebih tertib dan kondusif. Dengan memperhatikan aspek sertifikasi halal, kebersihan, dan perizinan usaha, diharapkan para pedagang dapat berkontribusi positif dalam meningkatkan perekonomian nasional sekaligus menjaga kesehatan dan kenyamanan masyarakat.