Kemenekraf Lantik Pejabat Tinggi: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Nasional
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi melantik pejabat tinggi madya dan staf khusus menteri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan mewujudkan Indonesia Maju 2045.

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) baru saja melantik sejumlah pejabat tinggi madya dan staf khusus menteri. Pelantikan yang berlangsung di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Rabu (19/2), merupakan tahap akhir dari proses pelantikan di lingkungan Kemenekraf. Sebanyak 46 pejabat dilantik, termasuk satu pejabat Eselon 1, tiga pejabat Eselon 3, dan dua staf khusus menteri. Pelantikan ini bertujuan memperkuat struktur Kemenekraf dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dalam sambutannya menekankan besarnya tanggung jawab para pejabat yang dilantik. Jabatan ini, menurutnya, merupakan amanah dari negara dan masyarakat untuk memajukan ekosistem ekonomi kreatif. Ia berharap kebijakan yang dihasilkan berpihak pada kepentingan masyarakat dan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut, Riefky mengingatkan pentingnya komitmen terhadap pelayanan publik dan implementasi kebijakan yang efisien dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Pelantikan ini menandai langkah strategis Kemenekraf dalam memperkuat struktur organisasi dan sumber daya manusia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kreatif. Dengan pejabat-pejabat baru yang berpengalaman di bidangnya, diharapkan Kemenekraf dapat lebih efektif dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan yang inovatif dan berdampak luas bagi perekonomian Indonesia.
Pejabat yang Dilantik dan Tugasnya
Beberapa pejabat penting yang dilantik antara lain Septriana Tangkary sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur (JPTM). Septriana ditugaskan untuk memberikan masukan dalam mengatasi tantangan akses pasar produk ekonomi kreatif, baik di dalam maupun luar negeri, serta memastikan ketersediaan dan pemanfaatan infrastruktur ekonomi kreatif yang memadai. Toar Ramses Emil Mangaribi dilantik sebagai Kepala Bagian Umum, Sumber Daya Manusia, Hukum dan Organisasi Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, bertanggung jawab atas pengelolaan tata usaha, SDM, organisasi, kearsipan, reformasi birokrasi, dan sistem pengendalian.
Di Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Lisa Riana Mualim ditunjuk sebagai Kepala Subdirektorat Pemasaran dan Komersialisasi Kuliner, sementara Linda Emilda menjabat sebagai Kepala Subdirektorat Pemasaran dan Komersialisasi Arsitektur dan Desain. Keduanya akan fokus pada peningkatan pemasaran dan komersialisasi produk-produk di sektor kuliner, arsitektur, dan desain.
Renanda Bachtar mengemban tugas sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi, Media & Pelayanan Publik, sementara Jago Anggara sebagai Staf Khusus Bidang Penguatan Ekosistem Ekonomi Kreatif dan Data. Keduanya akan berperan penting dalam meningkatkan efektivitas komunikasi publik, memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, dan pengelolaan data sektor tersebut.
Dorongan untuk 8 Kebijakan Presiden
Menteri Riefky juga meminta para pejabat yang dilantik untuk mendukung penuh delapan kebijakan Presiden untuk pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal 1 2025, khususnya dari sektor ekonomi kreatif. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenekraf untuk berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional.
Suksesnya program ini membutuhkan kolaborasi yang solid dan terintegrasi, baik di internal Kemenekraf maupun dengan pihak eksternal, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, media, akademisi, asosiasi, dan sektor bisnis. Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu mewujudkan visi Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045.
Menteri Riefky menutup sambutannya dengan seruan untuk bekerja sama dalam menjalankan kebijakan dan amanat Presiden, demi menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi untuk mencapai tujuan tersebut.