Kemkominfo dan Google Perangi Penipuan Daring: Fitur Keamanan Siber Baru Meluncur
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkolaborasi dengan Google untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia, meluncurkan fitur Enhanced Fraud Protection guna melindungi pengguna Android dari penipuan daring.

Jakarta, 18 Februari 2025 - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan kerja sama strategis dengan perusahaan teknologi Google untuk memperkuat keamanan siber di Indonesia. Langkah ini diwujudkan dengan peluncuran fitur Enhanced Fraud Protection yang dirancang untuk melindungi pengguna Android dari ancaman penipuan daring yang semakin meningkat.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, memberikan apresiasi tinggi kepada Google atas peluncuran fitur ini. "Saya apresiasi dan selamat karena hari ini sudah meluncurkan fitur baru yang bisa memproteksi," ujar Meutya dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat.
Perlindungan Maksimal dari Ancaman Siber
Meutya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan ruang digital yang aman dan terpercaya. Kehadiran fitur Enhanced Fraud Protection dianggap sebagai bukti nyata komitmen Google dalam mendukung upaya tersebut. Fitur ini menjadi tambahan penting bagi Google Play Protect yang telah ada sebelumnya.
Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, menjelaskan detail fitur Enhanced Fraud Protection. Fitur ini dirancang untuk meminimalkan risiko instalasi aplikasi berbahaya dari luar Google Play Store, sebuah praktik yang dikenal sebagai sideloading. Sideloading seringkali dimanfaatkan oleh penipu untuk memasang aplikasi jahat yang mencuri data pribadi dan keuangan pengguna.
Ancaman Penipuan Daring yang Mengkhawatirkan
Putri Alam juga menyoroti data mengkhawatirkan dari Global Anti Scam Alliance (GASA). Pada tahun 2023, GASA menemukan bahwa sekitar 50 persen pengguna gawai di dunia terpapar penipuan daring dalam kurun waktu 12 bulan. Angka ini menunjukkan urgensi peningkatan keamanan siber secara global, termasuk di Indonesia.
Modus operandi penipu daring seringkali melibatkan sideloading aplikasi berbahaya yang disamarkan sebagai aplikasi resmi. Setelah terpasang, aplikasi tersebut dapat mengakses informasi sensitif pengguna, termasuk akses ke layanan finansial, yang berujung pada kerugian finansial yang signifikan bagi korban.
Cara Kerja Enhanced Fraud Protection
Fitur Enhanced Fraud Protection bekerja secara otomatis. Menurut informasi di blog Google, fitur ini akan memblokir aplikasi dari luar Google Play Store yang terindikasi meminta akses ke One Time Password (OTP) melalui SMS dan mencoba mengakses konten layar. Hal ini dirancang untuk mencegah pencurian informasi penting dan transaksi keuangan ilegal.
Putri Alam menambahkan, "Setelah sukses dengan uji coba di beberapa negara, proteksi tambahan ini menunjukkan hasil yang positif dengan berhasil melindungi 10 juta perangkat di seluruh dunia. Sekarang kami bangga dapat melindungi warga Indonesia lebih jauh lagi."
Kesiapan dan Akses di Indonesia
Fitur Enhanced Fraud Protection telah diluncurkan secara global dan resmi tersedia di Indonesia mulai Februari 2025. Kolaborasi antara Kominfo dan Google diharapkan dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi pengguna Android di Indonesia dan mengurangi angka kejahatan siber.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dan perusahaan teknologi dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan adanya fitur keamanan yang semakin canggih, diharapkan masyarakat dapat beraktivitas di dunia digital dengan lebih tenang dan terlindungi dari ancaman penipuan daring.