Pendokumentasian Tari Tradisional: Warisan Abadi Budaya Bangsa
Menteri Kebudayaan Fadil Zon apresiasi pendokumentasian tari tradisional sebagai referensi berkelanjutan bagi generasi mendatang, ditandai dengan pertemuan dengan Andy F. Noya dan maestro Tari Lengger Rianto.

Jakarta, 25 April 2024 - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadil Zon menekankan pentingnya pendokumentasian berbagai tarian tradisional Indonesia. Menurutnya, langkah ini akan menjadi rujukan abadi bagi generasi penerus bangsa untuk memahami kekayaan budaya Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Menbud dalam pertemuannya dengan Andy F. Noya dan maestro Tari Lengger, Rianto, di Jakarta, Jumat lalu.
Pertemuan tersebut membahas inisiatif untuk mendokumentasikan tari-tarian tradisional, khususnya Tari Lengger. Menbud memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Andy F. Noya dan Rianto dalam upaya pelestarian dan penguatan posisi Tari Lengger sebagai warisan budaya nasional. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Lebih lanjut, Menbud menyatakan, "Langkah ini akan menjadi sumber referensi abadi dan berkelanjutan bagi generasi mendatang dalam memahami kekayaan budaya bangsa." Beliau juga memuji dedikasi Andy F. Noya dan Rianto sebagai contoh nyata semangat kolektif dan kecintaan terhadap Tanah Air, sesuai amanat UUD 1945 Pasal 32 Ayat (1).
Apresiasi Terhadap Pelestarian Tari Lengger
Andy F. Noya, dalam pertemuan tersebut, menyampaikan harapannya agar acara "Banyumas Ngibing, 24 jam Menari" dapat menjadi wadah ekspresi dan kontribusi para penari dari berbagai daerah di Indonesia. Acara ini diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan tarian tradisional Indonesia, termasuk Tari Lengger.
Andy menambahkan, "Lengger adalah aset bangsa, lewat gelaran ini kami ingin membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan seluruh tarian di Indonesia termasuk Tari Lengger." Inisiatif ini dinilai sangat penting dalam upaya pelestarian budaya bangsa.
Sementara itu, Rianto, maestro Tari Lengger, menekankan perlunya apresiasi dan penghargaan khusus bagi para maestro lokal yang telah berjuang menjaga tradisi. Banyak maestro lokal yang menyimpan pengetahuan luas tentang berbagai tarian tradisional, namun belum mendapatkan perhatian yang memadai.
Rianto berharap, "Banyak maestro lokal yang menyimpan pengetahuan mengenai berbagai tarian di Indonesia termasuk Lengger, yang hingga kini belum mendapatkan perhatian. Saya berharap melalui dukungan pemerintah, kita bisa memberikan atensi khusus terhadap para maestro lokal tersebut." Pernyataan ini menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam upaya pelestarian budaya.
Pentingnya Dokumentasi sebagai Warisan Budaya
Dokumentasi tari tradisional dalam bentuk buku, menurut Menbud, memiliki peran krusial sebagai sumber referensi yang abadi dan berkelanjutan. Buku-buku tersebut akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang, sehingga mereka dapat mempelajari dan memahami kekayaan budaya bangsa secara komprehensif.
Langkah ini juga dapat membantu mencegah hilangnya tarian tradisional akibat berbagai faktor, seperti perubahan zaman dan kurangnya minat generasi muda. Dengan adanya dokumentasi yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik, pengetahuan tentang tarian tradisional dapat diwariskan secara efektif.
Selain itu, dokumentasi tersebut juga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Hal ini akan membantu meningkatkan apresiasi dan pemahaman generasi muda terhadap kekayaan budaya bangsa.
Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, seniman, dan masyarakat, diharapkan pelestarian tari tradisional Indonesia dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan. Dokumentasi yang terstruktur dan komprehensif akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya ini.
Inisiatif pendokumentasian tari tradisional ini merupakan langkah penting dalam menjaga warisan budaya bangsa. Dengan adanya dokumentasi yang terjaga dengan baik, kekayaan budaya Indonesia dapat dinikmati dan dipelajari oleh generasi mendatang.