Penggabungan TVRI, RRI, dan ANTARA: Kemkominfo Dorong Integrasi Lembaga Media Publik
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengusulkan penggabungan TVRI, RRI, dan ANTARA untuk memperkuat integrasi nasional dan memajukan penyiaran multi platform di Indonesia.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Edwin Hidayat Abdullah, baru-baru ini menyatakan perlunya pengaturan model penggabungan kelembagaan antara Televisi Republik Indonesia (TVRI), Radio Republik Indonesia (RRI), dan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI pada Senin lalu di Jakarta, membahas pengaturan penyiaran multi platform dalam perubahan Undang-Undang Penyiaran. Penggabungan ini dinilai penting untuk memperkuat posisi media publik Indonesia di era digital.
Edwin menekankan pentingnya pengaturan model penggabungan, termasuk peta jalan yang jelas. Ia juga menyoroti perlunya penggunaan satu platform bersama infrastruktur pendukungnya sebagai bagian integral dari integrasi ini. "Perlu diatur model penggabungan kelembagaan TVRI, RRI, dan ANTARA beserta peta jalannya," ujar Edwin. Ia menambahkan bahwa penggunaan satu platform dan infrastruktur merupakan isu signifikan dalam konteks penyiaran multi platform.
Gagasan penggabungan ini didorong oleh sejumlah tujuan strategis. Kominfo melihat potensi besar dalam memperkuat integrasi nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memajukan kesejahteraan umum melalui sinergi ketiga lembaga tersebut. Integrasi ini diharapkan mampu membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera, sekaligus menjaga dan meningkatkan moralitas, nilai-nilai agama, dan jati diri bangsa.
Penguatan Lembaga Penyiaran Publik di Era Multi Platform
Edwin menjelaskan bahwa penyiaran multi platform bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendukung keberlangsungan penyelenggaraan penyiaran nasional. Hal ini mencakup peran penyiaran dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, mendorong keberlangsungan usaha penyiaran sebagai bagian dari ekonomi nasional, serta mendorong adopsi teknologi yang berkelanjutan dalam modernisasi penyelenggaraan penyiaran nasional. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa integrasi ini juga akan mendorong inovasi dan kreativitas program siaran televisi dan radio.
Salah satu fokus utama dari rencana ini adalah mendorong keragaman konten, khususnya konten-konten siaran lokal yang kreatif, inovatif, dan menarik. Kominfo juga ingin mendorong peran generasi muda untuk terlibat aktif dalam pengembangan konten siaran yang berkualitas. Dengan demikian, penggabungan TVRI, RRI, dan ANTARA diharapkan mampu menghasilkan sinergi yang positif dan meningkatkan kualitas penyiaran publik di Indonesia.
Penggabungan ini juga diharapkan mampu menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya. Dengan menggabungkan infrastruktur dan platform, diharapkan dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan jangkauan siaran. Selain itu, integrasi ini juga dapat mempermudah koordinasi dan kolaborasi antar lembaga, sehingga dapat menghasilkan program-program siaran yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Tantangan dan Peluang Integrasi Media Publik
Meskipun terdapat potensi besar, rencana integrasi ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana mengelola perbedaan budaya organisasi dan sistem kerja di antara ketiga lembaga tersebut. Integrasi membutuhkan proses yang matang dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan keberhasilannya.
Namun, peluang yang ditawarkan oleh integrasi ini sangat besar. Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya dari TVRI, RRI, dan ANTARA, Indonesia dapat memiliki lembaga penyiaran publik yang lebih kuat dan mampu bersaing di era digital. Lembaga ini dapat menjadi sumber informasi yang terpercaya dan akurat bagi masyarakat, serta menjadi wadah untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan kedaulatan negara.
Langkah selanjutnya adalah merumuskan strategi yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak terkait. Perencanaan yang matang dan kolaboratif akan menjadi kunci keberhasilan integrasi ini. Kominfo perlu melibatkan para ahli, praktisi media, dan perwakilan dari ketiga lembaga tersebut untuk memastikan rencana integrasi berjalan lancar dan efektif.
Kesimpulannya, rencana penggabungan TVRI, RRI, dan ANTARA merupakan langkah strategis untuk memperkuat media publik Indonesia di era digital. Meskipun terdapat tantangan, potensi manfaat yang ditawarkan sangat besar, dan dengan perencanaan yang matang, integrasi ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa.