Penggabungan ANTARA, RRI, dan TVRI: Penguatan Informasi Negara atau Tantangan Baru?
Direktur Utama ANTARA melihat positif usulan penggabungan tiga lembaga penyiaran, namun perlu pengaturan model dan peta jalan yang jelas untuk memastikan efektivitas dan efisiensi.

Direktur Utama Perum LKBN ANTARA, Akhmad Munir, menyatakan dukungannya terhadap usulan penggabungan TVRI, Radio Republik Indonesia (RRI), dan LKBN ANTARA. Munir, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI pada Senin, 10 Maret 2024, di Jakarta, menyatakan bahwa semangat di balik penggabungan ini adalah untuk memperkuat informasi negara. Ia yakin penggabungan ini akan menciptakan entitas media yang lebih kuat dan multi-platform, meningkatkan produktivitas dan efektivitas, serta menekan biaya operasional. "Bagaimana terkait dengan penggabungan media bertiga kita, ANTARA, RRI, dan TVRI? Kalau dari semangat tadi adalah penguatan terhadap informasi negara ini menjadi lebih baik," ujar Munir.
Namun, Munir juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang. Keberhasilan penggabungan ini bergantung pada bagaimana model penggabungan dan peta jalannya dirancang dengan baik. Hal ini sejalan dengan pernyataan Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Edwin Hidayat Abdullah, yang juga hadir dalam RDP tersebut. Edwin menekankan perlunya pengaturan yang komprehensif terkait model penggabungan ketiga lembaga tersebut, termasuk peta jalan yang jelas dan penggunaan satu platform bersama infrastruktur pendukungnya. "Perlu diatur model penggabungan kelembagaan TVRI, RRI, dan ANTARA beserta peta jalannya," tegas Edwin.
Penggabungan ini diharapkan mampu meningkatkan jangkauan dan dampak informasi publik. Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya ketiga lembaga, negara dapat menyampaikan informasi yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat. Namun, proses integrasi ini membutuhkan perencanaan yang cermat untuk menghindari potensi masalah yang dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut. Tantangannya terletak pada bagaimana mengoptimalkan sinergi antar lembaga yang memiliki karakteristik dan budaya kerja yang berbeda.
Potensi dan Tantangan Integrasi Media Publik
Potensi penggabungan ANTARA, RRI, dan TVRI sangat besar. Integrasi ini berpotensi menciptakan entitas media yang lebih kuat dan efisien, mampu menjangkau audiens yang lebih luas melalui berbagai platform. Hal ini sejalan dengan tujuan strategis penyelenggaraan penyiaran multi-platform, yaitu memperkuat integrasi nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, serta membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil, dan sejahtera. Namun, tantangannya tidak kalah besar. Integrasi membutuhkan perencanaan yang matang, termasuk dalam hal teknologi, sumber daya manusia, dan manajemen.
Salah satu tantangan utama adalah integrasi sistem dan teknologi. Ketiga lembaga memiliki sistem dan teknologi yang berbeda, sehingga dibutuhkan investasi dan waktu yang cukup besar untuk mengintegrasikan semuanya. Selain itu, integrasi sumber daya manusia juga menjadi tantangan tersendiri. Proses penggabungan ini dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan terkait posisi dan masa depan mereka. Oleh karena itu, perencanaan yang matang dan komunikasi yang efektif sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif.
Tantangan lainnya adalah dalam hal manajemen. Penggabungan ini memerlukan manajemen yang efektif dan efisien untuk mengelola entitas media yang lebih besar dan kompleks. Dibutuhkan pemimpin yang mampu mengelola perbedaan dan membangun sinergi antar berbagai divisi dan departemen.
Penggunaan satu platform juga membutuhkan pertimbangan yang matang. Pilihan platform yang tepat harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kompatibilitas, keamanan, dan biaya. Infrastruktur pendukung juga harus dipersiapkan dengan baik untuk menunjang operasional platform tersebut.
Langkah Menuju Integrasi yang Sukses
Agar penggabungan ANTARA, RRI, dan TVRI berhasil, diperlukan langkah-langkah yang terencana dan terukur. Pertama, diperlukan studi kelayakan yang komprehensif untuk menganalisis potensi dan tantangan integrasi. Studi ini harus mencakup aspek teknologi, sumber daya manusia, manajemen, dan keuangan. Kedua, diperlukan perencanaan yang matang untuk integrasi sistem dan teknologi, termasuk migrasi data dan pelatihan karyawan. Ketiga, diperlukan komunikasi yang efektif dengan karyawan untuk mengurangi kekhawatiran dan meningkatkan dukungan terhadap proses integrasi.
Keempat, dibutuhkan manajemen yang kuat dan efektif untuk mengelola entitas media yang baru. Manajemen harus mampu membangun sinergi antar berbagai divisi dan departemen, serta memastikan efisiensi operasional. Kelima, diperlukan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa proses integrasi berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang efektif, penggabungan ANTARA, RRI, dan TVRI dapat menjadi tonggak sejarah dalam penguatan informasi negara.
Kesimpulannya, penggabungan ANTARA, RRI, dan TVRI memiliki potensi besar untuk memperkuat informasi negara. Namun, kesuksesan integrasi ini bergantung pada perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang efektif. Dengan mengatasi tantangan dan mengambil langkah-langkah yang tepat, integrasi ini dapat menghasilkan entitas media yang lebih kuat, efisien, dan efektif dalam melayani masyarakat.