Program Cek Kesehatan Gratis (CKG): Sesuai Kebutuhan Anak, Kata Dokter Spesialis
Dokter spesialis anak, Prof. DR. dr. Rini Sekartini, menilai program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sudah sesuai dengan kebutuhan anak Indonesia, mencakup pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang lainnya untuk deteksi dini berbagai penyakit.
Jakarta, 10 Februari 2024 - Sebuah program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia mendapat pengakuan positif dari seorang pakar kesehatan anak. Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang pediatri sosial Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan dan laboratorium dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah dirancang sesuai dengan kebutuhan anak di berbagai usia.
Dalam wawancara dengan ANTARA pada Senin lalu, Prof. Rini menekankan pentingnya pelaksanaan program CKG yang tepat. "Upaya pemerintah ini harus ditanggapi dengan baik, dijalankan sesuai prosedur, dan dilakukan oleh petugas yang kompeten," tegasnya. Beliau juga menyoroti pentingnya kualitas pelaksanaan program ini untuk memastikan manfaatnya bagi anak-anak Indonesia.
Pemeriksaan Komprehensif untuk Deteksi Dini
Prof. Rini menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan dalam CKG mencakup berbagai aspek. Skrining dapat dilakukan melalui kuesioner dan pemeriksaan fisik, termasuk wawancara, pemeriksaan mata (tajam penglihatan), dan fungsi pendengaran. Pemeriksaan pertumbuhan, meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan, juga merupakan bagian penting, dengan frekuensi yang disesuaikan dengan usia anak; bulanan untuk bayi, tiga bulanan untuk balita, dan enam bulanan untuk anak hingga remaja.
Keunggulan CKG, menurut Prof. Rini, terletak pada kemudahannya untuk melanjutkan ke pemeriksaan penunjang. Program ini berperan penting dalam mendeteksi anemia, masalah yang cukup umum dijumpai pada anak Indonesia. "Bila pemeriksaan fisik menemukan masalah, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah perifer dapat dilakukan, termasuk mendeteksi anemia defisiensi besi. Pemeriksaan radiologi juga dapat dilakukan jika terdeteksi infeksi tuberculosis," jelasnya.
Meliputi Pemeriksaan Darah dan Urin
Selain pemeriksaan fisik dan pertumbuhan, Prof. Rini juga menyoroti pentingnya pemeriksaan darah dan urin dalam program CKG. Pemeriksaan ini krusial untuk mendeteksi dini penyakit metabolik seperti hipertensi, gangguan ginjal, dan diabetes melitus. Deteksi dini, menurut beliau, memungkinkan penetapan diagnosis dan penanganan yang lebih komprehensif dan efektif.
Program CKG, menurut Prof. Rini, idealnya dilakukan secara rutin sesuai tahapan usia anak dan oleh tenaga kesehatan yang kompeten, seperti dari pusat pelayanan kesehatan primer atau puskesmas. Beliau menyarankan agar pemeriksaan dilakukan di sekolah untuk memudahkan akses. Hasil pemeriksaan, tambahnya, harus dilaporkan kepada orang tua, dan puskesmas dapat merujuk kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut ke rumah sakit.
Harapan untuk Masa Depan
Prof. Rini berharap program CKG dapat terus ditingkatkan dan dijalankan secara konsisten. Dengan pemeriksaan yang komprehensif dan tenaga kesehatan yang terlatih, program ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan anak Indonesia. Deteksi dini berbagai penyakit melalui program ini dapat mencegah komplikasi serius di kemudian hari dan memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan berkembang optimal.
Program CKG merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan anak. Dengan pelaksanaan yang tepat dan komprehensif, program ini berpotensi besar dalam mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan pada anak di Indonesia. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan orang tua dalam keberhasilan program ini tidak dapat dipungkiri.