Tata Kelola IT yang Kuat: Kunci Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
Menteri Sandiaga Uno menekankan peran krusial tata kelola IT yang kuat dalam menarik investasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, khususnya dengan keamanan siber dan strategi ESG.

Jakarta, 21 Maret 2024 - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) periode 2020-2024, Sandiaga Uno, dalam acara Monthly Talk & Sharing Session ISACA Indonesia Chapter di Jakarta, Kamis (20/3), menyatakan bahwa tata kelola Teknologi Informasi (IT) yang kuat menjadi kunci utama dalam menarik investasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Pernyataan ini disampaikan berdasarkan pentingnya keamanan siber, penerapan strategi yang tepat, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.
Sandiaga Uno memaparkan bagaimana profesional IT GRC (Governance, Risk, and Compliance) berperan penting dalam meningkatkan nilai investasi digital. Beliau menekankan dua poin krusial: keamanan siber sebagai fondasi investasi dan penerapan kerangka kerja yang tepat seperti ISO 38500 untuk pengelolaan risiko keamanan informasi. Menurutnya, 80 persen investor global mempertimbangkan keamanan siber sebelum memutuskan investasi, sehingga penerapan strategi Zero Trust Security menjadi sangat penting.
Lebih lanjut, Sandiaga Uno juga menyoroti pentingnya faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam menarik investasi. Dengan memanfaatkan big data dan analitik prediktif, investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan terukur, mempertimbangkan transparansi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan bisnis. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk membangun ekosistem bisnis digital yang kuat dan berkelanjutan.
Keamanan Siber dan Strategi Zero Trust
Sandiaga Uno menegaskan bahwa keamanan siber merupakan fondasi utama dalam menarik investasi digital. Data menunjukkan bahwa sebagian besar investor global sangat mempertimbangkan aspek keamanan siber sebelum menanamkan modal. Oleh karena itu, penerapan strategi keamanan siber yang komprehensif, seperti Zero Trust Security, menjadi sangat penting untuk membangun kepercayaan investor dan memastikan keberlanjutan bisnis digital di Indonesia. Strategi ini menekankan verifikasi keamanan setiap akses, meminimalisir risiko kebocoran data.
Selain Zero Trust Security, Sandiaga Uno juga mendorong penerapan kerangka kerja standar internasional seperti ISO 38500. Kerangka kerja ini membantu mengidentifikasi dan mengelola risiko keamanan informasi secara efektif. Dengan demikian, bisnis digital di Indonesia dapat tumbuh dengan lebih aman dan efisien, menarik lebih banyak investasi.
Penerapan ISO 38500 juga diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan risiko keamanan informasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor dan stakeholder lainnya.
Peran ESG dan Inovasi dalam Investasi Digital
Sandiaga Uno juga menekankan peran penting faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam menarik investasi digital. Dengan memanfaatkan big data dan analitik prediktif, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan bertanggung jawab. Pertimbangan ESG meliputi transparansi operasional, komitmen terhadap tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan bisnis.
Lebih lanjut, Sandiaga Uno menyatakan bahwa keamanan, keberlanjutan, dan inovasi harus menjadi bagian integral dari strategi investasi digital. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam menarik 'smart capital' dan membangun ekosistem bisnis digital yang kuat dan berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data juga diulas Sandiaga Uno. Teknologi ini dinilai mampu membantu pemerintah dalam memantau harga barang pokok, terutama selama bulan Ramadhan dan Lebaran, sehingga stabilitas harga dan daya beli masyarakat dapat terjaga.
Kolaborasi dan Visi Indonesia Emas 2045
Sandiaga Uno juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas teknologi untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Beliau optimistis, dengan kebijakan yang tepat dan inovasi yang berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi pusat investasi digital terkemuka di Asia Tenggara.
Presiden Direktur ISACA Indonesia Chapter, Syahraki Syahrir, menambahkan bahwa ISACA Indonesia Chapter berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan tata kelola digital, keamanan siber, privasi, dan kepercayaan digital. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan mendorong investasi serta pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Syahraki juga menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, Indonesia berpotensi besar untuk menjadi pusat investasi digital terkemuka di Asia Tenggara, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.