VAR Liga 2 Gunakan Sistem Lebih Sederhana, Tapi Tetap Sesuai Standar Internasional
Direktur Operasional LIB ungkap perbedaan sistem VAR Liga 1 dan Liga 2, yang akan menggunakan sistem lebih sederhana namun tetap teruji dan sesuai standar internasional.

Jakarta, 15 Mei 2024 - Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Asep Saputra, mengumumkan perbedaan sistem Video Assistant Referee (VAR) yang akan diterapkan di Liga 2 Indonesia musim depan dibandingkan dengan Liga 1. Perbedaan ini terutama terletak pada kesederhanaan peralatan yang digunakan, meskipun tetap memenuhi standar internasional.
Penggunaan VAR di Liga 2 telah menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan infrastruktur dan kesesuaiannya dengan stadion yang ada. Asep menjelaskan bahwa sistem VAR Liga 2 akan berbeda dengan sistem Hawk-Eye Innovations yang digunakan di Liga 1. Namun, ia memastikan sistem yang akan digunakan sudah teruji dan sesuai standar, karena sama dengan yang diterapkan pada Piala Asia U-17 dan U-20 sebelumnya. "Soal VAR Liga 2, sistemnya memang agak berbeda dengan Liga 1, tapi ini sudah standar karena sama kayak Piala Asia U-17 dan U-20 kemarin," ujar Asep dalam jumpa pers di Kantor PT LIB.
Meskipun lebih sederhana, sistem VAR Liga 2 tetap akan melibatkan minimal empat hingga enam kamera. Asep menambahkan bahwa tim-tim di Liga 2 perlu menyesuaikan diri dengan sistem ini. Hal ini menunjukkan komitmen LIB untuk menghadirkan teknologi VAR di seluruh level kompetisi sepak bola Indonesia.
Persiapan dan Uji Coba VAR Liga 2
PSSI dan PT LIB telah menyelenggarakan pelatihan tahap ketiga untuk mempersiapkan penerapan VAR di Liga 2. Pelatihan yang berlangsung dari 15 April hingga 18 Mei di ASIOP Training Ground, Sentul, Bogor, diikuti oleh 73 peserta, termasuk 37 wasit dan 36 asisten wasit. Pelatihan ini juga mencakup pengembangan sumber daya manusia untuk peran Replay Operator (RO) dan Technical Ground (TG).
Asep Saputra, yang juga menjabat sebagai VAR Project Leader, menjelaskan bahwa alat VAR untuk Liga 2 telah diuji coba pada pertandingan antara Dewa United melawan Persita Tangerang di Stadion Pakansari, Bogor. Hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem VAR Liga 2, meskipun lebih sederhana, tidak kalah kualitasnya dengan sistem Liga 1. "Waktu itu memang yang berjalan alat Liga 1, tapi yang buat Liga 2 kita buat testing juga. Alhamdulillah kalau soal teknis gak kalah, bahkan ada beberapa poin justru lebih simple," jelas Asep.
Uji coba ini menunjukkan kesiapan teknologi VAR untuk Liga 2. Dengan pelatihan yang intensif dan uji coba yang berhasil, diharapkan penerapan VAR di Liga 2 dapat berjalan lancar dan berkontribusi pada peningkatan kualitas pertandingan.
Spesifikasi Teknis dan Sumber Daya Manusia
Meskipun detail spesifikasi teknis sistem VAR Liga 2 belum diungkapkan secara lengkap, Asep memastikan bahwa sistem tersebut telah diuji dan siap digunakan. Perbedaan utama terletak pada kesederhanaan sistem, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan infrastruktur di Liga 2. Hal ini menunjukkan pendekatan yang pragmatis dan efektif dalam implementasi teknologi VAR.
Selain aspek teknis, pengembangan sumber daya manusia juga menjadi fokus utama. Pelatihan yang komprehensif untuk wasit, asisten wasit, Replay Operator, dan Technical Ground memastikan kesiapan tim operasional VAR dalam menjalankan tugasnya. Kesiapan sumber daya manusia ini sama pentingnya dengan kesiapan teknologi itu sendiri.
Dengan adanya pelatihan dan uji coba yang telah dilakukan, diharapkan penerapan VAR di Liga 2 dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi kualitas pertandingan dan keadilan dalam kompetisi.
Kesimpulannya, meskipun terdapat perbedaan dalam sistem VAR antara Liga 1 dan Liga 2, PT LIB memastikan bahwa sistem yang digunakan di Liga 2 tetap sesuai standar internasional dan telah diuji coba secara menyeluruh. Hal ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia secara merata di semua level kompetisi.