Pacific Caesar Surabaya Ajukan Banding, Pertandingan IBL 2025 Diwarnai Kontroversi Waktu
Pacific Caesar Surabaya mengajukan banding atas kekalahan dramatis melawan Borneo Hornbills di IBL 2025 karena dugaan kesalahan teknis perangkat pertandingan terkait waktu pada detik-detik akhir.

Manajemen Pacific Caesar Surabaya resmi mengajukan banding atas hasil pertandingan melawan Borneo Hornbills dalam lanjutan Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Kekalahan dramatis dengan skor 97-96 diwarnai kontroversi terkait dugaan kesalahan teknis perangkat pertandingan yang melibatkan penghitungan waktu tersisa.
Insiden terjadi pada sisa waktu dua detik pertandingan. Menurut pemilik Pacific Caesar, Irsan Pribadi Susanto, waktu pertandingan tidak berjalan setelah bola disentuh oleh pemain Xavier Ford. Seharusnya, set play dimainkan ulang, namun hal tersebut tidak dilakukan oleh perangkat pertandingan.
Pihak Pacific Caesar telah menyerahkan bukti pendukung, termasuk rekaman video yang menunjukkan kesalahan penghitungan waktu, namun ditolak oleh pihak penyelenggara. Keputusan ini dinilai tidak sesuai dengan regulasi pertandingan yang berlaku.
Banding Resmi Diajukan, Kesalahan Teknis Disorot
Irsan Pribadi Susanto menegaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan bukti-bukti, termasuk rekaman video yang memperlihatkan adanya kesalahan teknis terkait penghitungan waktu. "Kami rencana memang mengajukan banding atas final score-nya. Karena sisa waktu dua detik, tapi waktu tidak berjalan setelah bola disentuh Xavier Ford. Seharusnya set play tadi dimainkan ulang," ujar Irsan.
Ia menambahkan bahwa terdapat pengakuan dari perangkat pertandingan terkait kesalahan teknis tersebut, baik karena telat menekan tombol penghenti waktu atau shot clock yang tidak bereaksi. Namun, wasit seharusnya memanggil dan mengulang set play, yang sayangnya tidak dilakukan.
Asisten pelatih Pacific Caesar, Dhimaz Aniz Setiaputra, menyayangkan insiden tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh bagi penyelenggara liga agar keadilan dalam kompetisi tetap terjaga.
Dampak pada Klasemen dan Harapan ke Depan
Kekalahan kontroversial ini berdampak pada klasemen sementara IBL 2025. Borneo Hornbills saat ini berada di peringkat kedelapan dengan 21 poin (7 kemenangan dan 7 kekalahan), sementara Pacific Caesar Surabaya berada di peringkat ke-10 dengan 18 poin (3 kemenangan dan 12 kekalahan).
Dengan pengajuan banding ini, Pacific Caesar Surabaya berharap agar pihak penyelenggara IBL 2025 dapat meninjau kembali hasil pertandingan dan memberikan keputusan yang adil. Insiden ini juga menjadi sorotan penting terkait perlunya peningkatan kualitas dan ketelitian perangkat pertandingan untuk memastikan jalannya kompetisi yang fair dan sportif.
Baik Irsan maupun Dhimaz berharap kejadian ini menjadi evaluasi bagi semua pihak terkait, termasuk perangkat pertandingan dan penyelenggara liga. Mereka menekankan pentingnya menjaga sportifitas dan keadilan dalam setiap pertandingan IBL 2025 agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Ini evaluasi buat semuanya. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali," tegas Dhimaz.
Keputusan banding dari pihak Pacific Caesar Surabaya kini dinantikan. Hasilnya akan sangat menentukan nasib tim dan berpengaruh pada klasemen akhir IBL 2025.