10 Komoditas Pertanian RI Bidik Tahta Produsen Nomor Satu Dunia
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) mengungkapkan target Presiden untuk menjadikan 10 komoditas pertanian Indonesia sebagai produsen nomor satu dunia melalui peningkatan produktivitas dan teknologi modern.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono baru-baru ini mengumumkan target ambisius Presiden Prabowo untuk menjadikan 10 komoditas pertanian Indonesia sebagai produsen nomor satu di dunia. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja di Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (10/5).
Presiden menginstruksikan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas melalui dukungan riset, pembiayaan, dan teknologi modern. Target ini merupakan upaya untuk meningkatkan posisi Indonesia di pasar global dan mencapai swasembada pangan.
Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa beberapa komoditas utama yang ditargetkan antara lain pala, kelapa, sawit, karet, kopi, kakao, lada, dan bawang putih. Langkah ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian Indonesia.
Dorongan Peningkatan Produktivitas dan Swasembada Pangan
Presiden Prabowo menekankan pentingnya swasembada pangan dan peningkatan ekspor. Wamentan menyampaikan instruksi Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen nomor satu dunia untuk 10 komoditas unggulan. "'Presiden sudah kasih instruksi kepada kami, kepada Pak Menteri (Pertanian) untuk menyiapkan 10 komoditi untuk kembali kita mencapai peringkat satu, nomor satu di dunia sebagai produsennya,'" kata Wamentan.
Komoditas seperti kopi, cokelat, dan tanaman penyegar memiliki potensi ekspor yang besar. Namun, tantangannya adalah produktivitas per hektare yang masih rendah dibandingkan negara lain seperti Vietnam. Pemerintah berupaya mengatasi hal ini melalui peningkatan teknologi dan efisiensi produksi.
Selain fokus pada 10 komoditas unggulan, pemerintah juga menargetkan swasembada beras, jagung, gula konsumsi, dan garam konsumsi. Hilirisasi sektor agro juga menjadi fokus untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan memperluas pasar ekspor.
Skema Investasi dan Pembiayaan untuk Peremajaan Tanaman
Pemerintah tengah menyiapkan skema investasi dan pembiayaan untuk mendukung program peremajaan tanaman perkebunan, seperti kopi, sawit, dan kelapa. Hal ini penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas tersebut di pasar internasional.
Wamentan menjelaskan bahwa infrastruktur dan hasil riset telah tersedia. Yang dibutuhkan saat ini adalah komitmen untuk menjalankan langkah-langkah strategis yang telah dirancang. "'Investasinya berapa, sekarang lagi dihitung karena kan tidak hanya cukup modal riset tapi harus ada keuangan, harus ada modal, harus ada financing yang kita siapkan,'" jelasnya.
Program peremajaan tanaman ini ditargetkan akan dimulai pada kuartal terakhir tahun 2025. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan yield (hasil panen) agar cepat tumbuh dan panen, sehingga dapat meningkatkan produksi dan ekspor komoditas pertanian Indonesia.
Tantangan dan Kesiapan Infrastruktur
Meskipun target ini ambisius, Wamentan menekankan kesiapan infrastruktur dan hasil riset yang sudah ada. Tantangan utama saat ini adalah memastikan tersedianya pembiayaan yang cukup untuk mendukung program-program peningkatan produktivitas dan peremajaan tanaman. "'Modul-modulnya kita siapkan. Jadi ini insya Allah paling tidak di kuartal terakhir di tahun ini (2025) kita sudah mulai apakah itu peremajaan kopi, sawit, kelapa. Tterus yield-nya (hasil panen), bagaimana agar cepat bisa tubuh, bisa panen dan seterusnya itu kita lagi siapkan,'" beber Wamentan.
Dengan komitmen dan strategi yang tepat, Indonesia diharapkan dapat mencapai target untuk menjadikan 10 komoditas pertaniannya sebagai produsen nomor satu dunia. Program ini menjanjikan peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan nasional.
Pemerintah optimistis dengan langkah-langkah yang telah direncanakan, Indonesia dapat meningkatkan daya saing komoditas pertanian di pasar global dan mencapai swasembada pangan.