24 Preman Ditangkap di Jakarta Utara dalam Operasi Berantas Jaya 2025
Polrestro Jakarta Utara berhasil menangkap 24 preman dalam Operasi Berantas Jaya 2025, berkomitmen memberantas premanisme hingga ke akar-akarnya.
Polisi menangkap 24 preman di Jakarta Utara dalam Operasi Berantas Jaya 2025. Penangkapan ini dilakukan oleh jajaran Polrestro Jakarta Utara pada Selasa, 13 Mei 2025, sebagai upaya meningkatkan ketertiban dan keamanan masyarakat. Operasi ini menargetkan para preman yang kerap meresahkan warga di wilayah Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady, memimpin langsung operasi ini dan menegaskan komitmennya untuk memberantas premanisme secara menyeluruh.
"Kami fokus memberantas preman yang kerap beraksi di Jakut," ujar Kombes Pol Ahmad Fuady dalam konferensi pers di Jakarta. Penangkapan ini melibatkan empat Polsek di Jakarta Utara, yaitu Polsek Pademangan, Polsek Tanjung Priok, Polsek Cilincing, dan Polsek Koja. Polisi berhasil meringkus 24 orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme, mulai dari pemerasan hingga intimidasi terhadap warga.
Langkah tegas ini diambil untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat Jakarta Utara. Polisi berkomitmen untuk menindak tegas para pelaku premanisme tanpa pandang bulu. Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya mencegah dan memberantas aksi premanisme hingga ke akar-akarnya, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga Jakarta Utara. "Jadi, kita ingin Jakarta Utara bisa kita minimalisir. Aksi premanisme bisa diberantas," tegas Fuady.
Penanganan Tersangka dan Imbauan Kepada Masyarakat
Setelah ditangkap, ke-24 orang tersebut akan menjalani proses penyelidikan lebih lanjut. Polisi akan menyelidiki peran masing-masing tersangka dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan. "Dari beberapa orang sudah kami proses," kata Kapolres. Bagi mereka yang terbukti bersalah dan memenuhi unsur tindak pidana, akan diproses secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, bagi mereka yang tidak memenuhi unsur pidana, akan dilakukan pembinaan.
Kapolres juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa tersangka yang masih berstatus pelajar. "Jika ada yang pelajar, maka akan dikembalikan kepada keluarga," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa polisi juga memperhatikan aspek pembinaan dan rehabilitasi, terutama bagi para pelaku yang masih muda dan dapat dibina agar tidak kembali melakukan tindakan kriminal. Proses pembinaan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya aksi premanisme di masa mendatang.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk aktif berperan serta dalam menjaga keamanan lingkungan. Masyarakat diminta untuk segera melapor kepada petugas jika menemukan aksi premanisme, pemalakan, atau tindakan pemaksaan lainnya. "Jika ada laporan, maka akan kami tindaklanjuti," tutur Fuady. Kerjasama antara polisi dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari aksi premanisme.
Operasi Berantas Jaya 2025: Upaya Memberantas Premanisme di Jakarta Utara
Operasi Berantas Jaya 2025 merupakan bagian dari komitmen Polrestro Jakarta Utara dalam memberantas premanisme. Operasi ini menunjukkan keseriusan aparat kepolisian dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Penangkapan 24 preman ini menjadi bukti nyata keberhasilan operasi tersebut. Polisi akan terus melakukan operasi serupa untuk mencegah dan memberantas aksi premanisme di wilayah hukumnya.
Keberhasilan operasi ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku premanisme dan mencegah aksi serupa di masa mendatang. Selain penindakan, upaya preventif juga terus dilakukan, seperti sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya premanisme. Dengan sinergi antara penegakan hukum dan upaya preventif, diharapkan Jakarta Utara dapat terbebas dari aksi premanisme dan menjadi wilayah yang aman dan kondusif.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Polrestro Jakarta Utara dalam Operasi Berantas Jaya 2025 menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberantas premanisme. Penangkapan 24 preman ini merupakan bukti nyata dari komitmen tersebut. Polisi berharap masyarakat dapat turut aktif berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara polisi dan masyarakat, diharapkan Jakarta Utara dapat menjadi wilayah yang aman, nyaman, dan bebas dari aksi premanisme. Polisi akan terus meningkatkan patroli dan penindakan terhadap para pelaku premanisme untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi seluruh warga Jakarta Utara.